REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) terus menguatkan kiprahnya di bidang pendidikan. Terkait hal tersebut, Laznas BMH Perwakilan Jawa Timur sukses menggelar wisuda akbar ke-4 untuk santri penghafal Alquran Pondok Pesantren Darul Hijrah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Wanita, Pucang Sewu Surabaya, Ahad, (3/6).
“Dalam wisuda kali ini, sebanyak 23 santri jenjang SMP dan 14 santri SMA telah menyelesaikan pendidikan tahfizh di pesantren binaan BMH Jawa Timur ini. Semoga kelak mereka menjadi lentera di tengah-tengah masyarakat dimana mereka belajar dan berkiprah. Untuk itu, bersama Laznas BMH, melalui zakat, sedekah dan infak, mari bersama kita lahirkan generasi cemerlang masa depan,” terang Kepala BMH Perwakilan Jawa Timur Muh Ghani Irwansyah melalui rilis yang dikirimkan kepada Republika.co.id, Ahad (3/6).
Mudir (pimpinan) Pesantren Tahfizh Darul Hijrah, Ihya Ulumudin mengatakan, pendidikan di lembaganya dapat berjalan dengan baik tak lain berkat dukungan penuh Laznas BMH.
“Kami sampaikan selamat kepada adik-adik santri yang diwisuda kali ini. Semoga ilmu yang dapat di pesantren dan sekolah bisa bermanfaat untuk masyarakat umum, khususnya untuk kemajuan umat Islam. Pesantren Tahfizhul Quran Darul Hijrah ini merupakan program pendidikan binaan BMH yang disiapkan untuk mencetak generasi penghafal Alquran,” jelas Ihya.
Wisuda akbar penghafal Alquran oleh BMH Jawa Timur.
Menariknya, para santri yang diwisuda tidak dilepas begitu saja. Selanjutnya mereka akan menjalankan tugas dakwah dan pendidikan.
“Untuk wisudawan jenjang SMA, mereka mendapatkan surat tugas lembaga guna mendakwahkan ilmu yang sudah milikinya kepada masyarakat luas melalui penugasan pengabdian di Pesantren Hidayatullah yang ada di Jawa Timur. Di antara mereka ada yang ditugaskan ke Lamongan, Pasuruan, Bangkalan dan Surabaya,” ungkap Ghani.
Hal ini, kata Ghani, adalah wujud dedikasi dan komitmen mereka untuk kemajuan dakwah dan pendidikan di negeri ini. “Setelah mereka mendapatkan perhatian dari umat melalui BMH, sekarang mereka mengabdikan ilmu yang dimilikinya untuk mengajarkan Alquran kepada umat,” paparnya.
Program sekolah penghafal Alquran ini merupakan wujud kerja sama antara Laznas BMH dan simpatisan. Mereka mempersiapkan sarana prasarana melalui wakaf pembangunan Pesantren Penghafal Alquran di beberapa tempat di Indonesia.
Wisuda tersebut diisi oleh beberapa sesi acara, mulai dari tausiyah pimpinan pesantren, prosesi wisuda, pembacaan ikrar santri, hingga terakhir diisi dengan penyerahan bantuan secara simbolis berupa bantuan paket operasional pendidikan dari BMH kepada Pesantren Tahfizh Darul Hijrah. Selain itu, beasiswa yatim dhuafa mulai jenjang SD sampai SMA. Total anggaran senilai Rp 1,98 miliar.