Senin 04 Jun 2018 08:20 WIB

Menteri Israel Berencana Bangun Permukiman Dekat Gaza

Jumlah rumah yang akan dibangun rencananya sebanyak 500 unit

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Perumahan Israel berencana membangun permukiman baru yang menutup Jalur Gaza. Rencana ini berkaitan dengan protes massa dan bentrokan terburuk sejak konflik pada 2014.

Dilansir Middle East Monitor, Ahad (3/6), Yoav Galant, yang juga anggota Kabinet Keamanan, berencana membangun rumah setidaknya untuk 500 keluarga. Ini hanya berjarak tujuh kilometer dari daerah kantong Palestina.

Baca juga, Perawat Palestina Dibunuh Saat Bertugas, Ini Janji Israel

Laporan itu muncul setelah lebih dari 120 orang Palestina tewas oleh tembakan Israel selama protes di sepanjang perbatasan dengan Gaza. Pada Sabtu (2/6), ribuan orang Palestina menghadiri pemakaman seorang tenaga medis wanita yang dibunuh oleh tembakan Israel di perbatasan Gaza.

Pada Sabtu malam, faksi-faksi di kantong Palestina menembakkan dua proyektil di Israel selatan. Israel menanggapi dengan setidaknya tiga serangan udara di Gaza. Tidak ada kelompok di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas serangan proyektil, yang terjadi tak lama setelah pemakaman Razan al-Najjar (21). Razan merupakan tenaga media sukarelawan yang ditembak mati di dada dekat Khan Yunis pada Jumat.

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 120 orang Palestina dan lebih dari 10 ribu orang terluka sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret lalu. Tidak ada orang Israel yang terbunuh dan hanya beberapa tentara yang menderita luka ringan.

Protes yang dijuluki "Great March Return" - merupakan upaya warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka, setelah diusir saat pembentukan Israel pada 1948. Para pengunjuk rasa juga berdemonstrasi menentang blokade Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama satu dasawarsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement