REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Gunung Fuego di Guatemala kembali memuntahkan lahar panas untuk kedua kalinya pada tahun ini, Ahad (3/6) waktu setempat. Pejabat negara mengatakan setidaknya 25 orang tewas dan 20 luka-luka.
Letusan gunung memuntahkan lahar panas dan awan hitam ke udara. Kabut akibat letusan mengudara hingga enam mil.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi diminta untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman. "Letusan gunung berdampak pada 1,7 juta jiwa," kata Direktur Badan nasional penanggulangan bencana Guatemala (CONRED) Sergio Gracia Cabanas, seperti dilansir CNN.
Lebih dari 3.100 orang telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka. Sementara itu, tim penyelamat masih terus melakukan evakuasi warga yang masih berada di lokasi letusan.
Sejauh ini, 15 orang telah dilarikan ke rumah sakit, 12 di antaranya anak-anak. Mereka rata-rata menderita luka bakar.
Gunung Fuego yang berarti gunung api ini merupakan salah satu gunung teraktif di Amerika Tengah. Erupsi gunung berapi ini tercatat sebagai yang kedua kalinya sepanjang tahun ini.
Abu jatuh sampai di wilayah Guatemala City, serta di departemen Sacatepequez, Chimaltenango dan Escuintla, yang berada di Guatemala pusat selatan di sekitar gunung berapi. Jalan-jalan dan rumah-rumah di kota kolonial Antigua, yang merupakan tujuan wisata yang populer, tertutupi. Otoritas penerbangan menutup bandara internasional ibu kota karena bahaya yang ditimbulkan oleh abuterhadap jalannya pesawat.
Menurut NBC News, Volcan de Fuego yang berbentuk kerucut itu mencapai ketinggian 12.346 kaki di atas permukaan laut pada puncaknya.