REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duet penyanyi Christina Aguilera dan Demi Lovato lewat lagu "Fall in Line" menyiratkan pesan penting pemberdayaan perempuan. Selain tertuang pada lirik, pesan demikian juga terlihat pada video klip lagu yang telah dirilis.
Video dimulai dengan dua gadis kecil sedang berada di padang rumput. Salah satunya yang berambut pirang terang mencerminkan Aguilera (kini 37 tahun), sementara yang berambut cokelat mewakili Lovato (kini 25 tahun).
Keceriaan mereka berakhir karena keduanya disekap oleh sosok-sosok pria bertopeng. Hingga dewasa, mereka dipenjara dalam bungker dan pada akhirnya berusaha keluar dari tempat yang membelenggu tersebut.
Video arahan Luke Gilford itu menyimbolkan pendobrakan atas hal-hal yang selama ini merintangi perempuan. Liriknya pun menyuarakan agar perempuan tidak takut menyatakan pendapat dan menentang apa yang menurut dia salah.
Aguilera mengatakan, keseluruhan lagu merupakan wujud dukungan kepada sesama perempuan. Lagu "Fall in Line" termuat dalam album terbaru Aguilera, Liberation, yang dirilis 15 Juni mendatang.
"Saya ingin menyampaikan hal-hal tersebut dalam video ini, secara visual mewakili penjara yang begitu banyak kita rasakan, bahwa ada kebebasan yang bisa kita capai bersama," ujarnya, dikutip dari ABC News.
Sejak dirilis pada 23 Mei silam, video telah disimak sebanyak 12,37 juta kali. Secara terpisah, Lovato yang didapuk berduet dengan Aguilera menyatakan sangat bangga bisa menjadi bagian dalam karya yang sangat kuat tersebut.
"Pesan bahwa perempuan perlu saling mendukung melalui perjuangan masing-masing sangat penting bagi saya, dan sutradara Luke Gilford membawa konsep itu dengan indah pada layar," kata Lovato.