REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar berharap Pemprov DKI Jakarta memasang CCTV di sejumlah titik jalan di Ibu Kota. Terlebih pada titik-titik jalan utama yang masih belum terjangkau atau terpasang kamera CCTV.
"Harus (dorong Pemprov DKI pasang CCTV). Paling tidak bisa mengawasi karena nggak mungkin jaga underpass terus. CCTV penting mengawasi dan mengungkap kalau ada kejadian," ujar Indra saat ditemui usai acara grand launching 'Berteman Jakarta' di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (4/6).
Selain itu, kepolisian ingin Pemprov DKI peka dengan CCTV, menyusul terjadinya aksi corat-coret di tembok underpass Mampang, Jakarta Selatan. Polisi sempat kesulitan mencari pelakunya, tetapi beruntung ada video amatir yang beredar sehingga polisi sudah berhasil mengidentifikasi.
"Kita sudah identifikasi. Permasalahannya CCTV belum dipasang, sehingga kita cari lainnya. Alhamdulilah pada saat itu ada yang ngerekam, jadi kita bisa identifikasi motornya. Nanti kita cari," jelas Indra.
Walau sudah berhasil mengidentifikasi pelakunya, Indra mengatakan pencorat-coret tembok ini belum tentu berkaitan dengan pencorat-coret banner Asian Games di Pondok Indah, Jakarta Selatan. "Intinya iseng banget," kata mantan muadzin Alumni 212 itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kepolisian masih akan mengecek lagi siapa pelaku pencorat-coret banner Asian Games 2018 di wilayah Pondok Indah (PI), Jakarta Selatan. Dari pantauan di lapangan, ada 29 banner dari total 79 banner Asian Games yang dicorat-coret.
Argo belum bisa membeberkan lebih jauh lagi terkait siapa pelaku dan apa motif pelaku mencoret-coret banner tersebut. Banner promosi Asian Games 2018 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan terlihat dicorat-coret beberapa hari terakhir.
Selain itu, pada Ahad (3/6), tembok underpass Mampang, Jakarta Selatan, telah dicorat-coret dengan cat pilok. Tetapi hingga kini, polisi juga belum berhasil menemukan siapa pelaku pencorat-coret tembok itu.