Senin 04 Jun 2018 16:48 WIB

Angkutan Udara Sumbang Inflasi Terbesar Kota Malang

Di antara sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan, harga beras justru turun.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pesawat komersil bersiap untuk mendarat di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (19/3).
Foto: republika/prayogi
Pesawat komersil bersiap untuk mendarat di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Transportasi udara menjadi aspek yang paling besar menyumbang inflasi di Kota Malang. Oleh karena itu, inflasi Kota Malang naik 0,29 persen pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya.

"Ini lumayan naik tinggi dibandingkan sebelumnya," ujar Kasi Statistik Distribusi BPS Malang, Dwi Handayani di Kantor BPS Sukun Malang, Senin (4/6).

Menurut Dwi, angkutan udara mengalami kenaikan harga sebesar 20,16 persen. Besaran harga ini memberikan andil inflasi sekitar 0,4061 persen. Kenaikan harga transportasi ini lebih tinggi pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain angkutan udara, bahan bakar rumah tangga menjadi pemberi andil inflasi terbesar kedua di Mei 2018. Komoditi ini mengalami kenaikan harga sebesar 12,15 persen. Kenaikan komoditi ini memberikan andil inflasi sekitar 0,2119 persen.

"Lalu ada telur ayam ras yang masih sama dengan bulan sebelumnya," tambah perempuan berhijab ini.

Dwi mengatakan, telur ayam ras mengalami kenaikan harga sebesar 11,53 persen. Komoditi ini memberikan andil inflasi sebanyak 0,0830 persen. Kemudian adapula daging ayam ras yang naik sebesar 4,62 persen dengan andil 0,0579 persen.

Di antara sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan, harga beras justru turun. Beras turun harga sebesar 4,21 persen dengan andil -0,1576 persen. Selanjutnya, bawang putih juga menyumbang deflasi sekitar -0,1019 persen dengan penurunan harga sebesar 20,45 persen.

Cabai merah yang sebelumnya menyumbang inflasi, kata dia, kini tidak lagi berada dalam kondisi tersebut. Dwi mengungkapkan, komoditi ini justru mengalami penurunan harga sebesar 15,40 persen dengan andil -0,0690 persen. Cabe rawit juga serupa dengan penurunan harga sekitar 26,73 persen. "Dengan andil 0,0588 persen," tambah dia.

Dengan adanya kenaikan inflasi ini, Dwi menyebut, Kota Malang menjadi tertinggi kedua di Jawa Timur (Jatim). Posisi pertama dipegang oleh Sumenep dengan inflasi 0,30 persen. Inflasi Sumenep berbeda sedikit dengan Kota Malang yang kini mencapai angka 0,29 persen pada Mei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement