REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, DIY, kembali menggelar Pasar Lebaran dalam rangka menyambut Hari Raya Idul FItri 1439 Hijriah. Pasar Lebaran dibuka 4 Juni 2018 dan akan berlangsung sampai 8 Juni 2018 mendatang.
Digelar di halaman kantor Disperindag Sleman, Pasar Lebaran bertujuan mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk dari 60 UMKM binaaan Pemkab Sleman. Pengenalan itu diharapkan mendekatkan masyarakat dengan produk-produk UMKM Kabupaten Sleman.
Selain sebagai ajang promosi UMKM-UMKM lokal, Pasar Lebaran bertujuan membantu masyarakat Kabupaten Sleman dalam memenuhi berbagai memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran. Terutama, dengan harga-harga yang terjangkau.
Kepala Disperindag Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani mengatakan, Pasar Lebaran kali ini mengangkat tema Aku Cinta Produk Sleman yang Kreatif dan Inovatif. Ia berharap, gelaran mampu menggugah kesadaran masyarakat memakai produk unggulan daerah sendiri.
"Baik dalam pemenuhan kebutuhan pokok maupun kebutuhan penunjang Lebaran lain seperti makanan, minuman, pakaian, dan aksesoris," kata Tri, kepada Republika.co.id, Senin (4/6).
Selain memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk luar daerah, ia menekankan produk-produk hasil usaha pelaku UMKM Sleman sangat kreatif dan inovatif. Selain itu, sembako murah seperti beras, minyak, dan daging dihadirkan untuk masyarakat umum.
Untuk menarik pengunjung, disediakan aneka kue kering, minuman, serta makanan siap saji. Pasar Lebaran dimeriahkan pula dengan penampilan Kelompok Qasidah Nggayuh Swargo, Angklung Pasar Gentan, Orkes Melayu Radio Cebongan, dan dialog bersama Bang Kiming.
Pembukaan Pasar Lebaran dihadiri Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, yang sekaligus meluncurkan Galeri Upakarti Sleman di Disperindag Kabupaten Sleman. Galeri Upakarti sendiri merupakan upaya rebranding terhadap showroom Disperindag.
Itu merupakan fasilitasi tempat promosi dan pemasaran yang disediakan Pemkab Sleman bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk. UMKM-UMKM yang memajang produknya tidak dipungut biaya.
"Untuk menitipkan produknya, UMKM Sleman harus mengikuti proses kurasi yang diadakan tim kurator Disperindag untuk menilai kualitas produk, kapasitas dan kontinuitas produksi, kelengkapan label, inovasi, orisinalitas, bahan, dan estetika," ujar Tri.
Pasar Lebaran sendiri jadi bentuk komitmen Pemkab Sleman dalam upayanya membantu pemasaran produk-produk UMKM. Harapannya, gelaran itu memudahkan masyarakat guna mendapatkan kebutuhan saat Hari Raya Idul Fitri.
Ada tiga jenis harga yang dihadirkan mulai bantuan gratis, subsidi harga dan harga normal. Menggandeng sejumlah perbankan, bantuan memudahkan masyarakat yang ingin membeli paket seharga Rp 68 ribu dan cukup menebusnya dengan Rp 20 ribu.