REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Dalam Negeri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan dia akan menyerahkannya kepada satuan tugas 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan komite khusus untuk menyelidiki dana negara yang penuh skandal. Muhyiddin mengatakan satgas dan komite khusus memiliki yuridiksi dalam penyelidikan skandal tersebut.
"Mereka memiliki yuridiksi penuh untuk mengambil tindakan hukum yang tepat untuk memastikan keadilan berlaku dalam skandal 1MDB," katanya dalam konferensi pers setelah kunjungan kerjanya ke Bukit Aman pada Senin (4/6).
Muhyiddin ditanya apakah mantan perdana menteri Datuk Seri Najib Tun Razak akan ditangkap dan diadili, ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang. Dia juga mengatakan itu adalah hak prerogatif dari tim investigasi untuk mencari bantuan Interpol untuk melacak berbagai orang yang berkepentingan dalam penyelidikan 1MDB, termasuk Low Taek Jho, lebih dikenal sebagai Jho Low.
Anggota gugus tugas 1MDB adalah direktur Cabang Khusus Bukit Aman, Datuk Abdul Hamid Bador, mantan jaksa agung Tan Sri Abdul Gani Patail, Ketua Komisioner MACC, Datuk Seri Mohd Shukri Abdull dan pendahulunya, Tan Sri Abu Kassim Mohamed. Pekan lalu, gugus tugas bertemu dengan penyidik Singapura dan kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama secara erat terkait skandal 1MDB.
Mereka akan mengumpulkan bukti, melacak saksi dan membuat jejak uang dari dana dan aset 1MDB yang dicuri. Kedua negara akan saling membantu untuk mengumpulkan bukti dan melacak saksi di Singapura sesegera mungkin.
Mantan pemimpin divisi UMNO, Datuk Seri Khairuddin Abu Hassan juga pergi ke luar negeri untuk mencari bantuan dari berbagai lembaga, termasuk FBI dan Interpol untuk melacak direktur manajemen Rendah dan SRC Internasional Nik Faisal Khairuddin. Dia mengajukan banding ke otoritas internasional untuk mengeluarkan Pemberitahuan Merah Interpol untuk Nik Faisal dan Low.