REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahur on the road (SOTR) yang sempat dilarang oleh kepolisian beberapa waktu lalu karena khawatir disalahgunakan rupanya benar terjadi. Tidak tanggung-tanggung, tawuran pada saat SOTR terjadi hingga di dua titik ibu kota, yakni di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Pelaku yang diduga sebagai pelaku utama sudah berhasil ditangkap dan ditahan di polres setempat. Pelaku tawuran SOTR di wilayah Jakarta Selatan setidaknya ada tujuh orang yang berhasil ditangkap sebelum mereka memulai tawuran.
"Mereka kan ditangkap di depan Universitas Sahid, Tebet, Jakarta Selatan. Dari STM Penerbangan itu ada enam orang dan dari Universitas Sahid ada satu orang. Mereka belum sempat bentrok karena kita cepat datang. Mereka ngacir, tapi kami berhasil tangkap," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/6).
Para pelaku rata-rata sudah berusia tingkat mahasiswa, tetapi ada juga yang masih pelajar. Saat dimintai keterangan, mereka mengaku akan melaksanakan SOTR, tetapi saat digeledah, ditemukan alat-alat yang biasa digunakan untuk tawuran.
"Mereka rencananya mau SOTR, tetapi karena membawa barang itu, menurut kita sudah niat melakukan tawuran dan mereka rata-rata menggunakan sepeda motor, berpapasan, ejek-ejekan dan kejadian. Tapi alhamdulilah kemarin enggak sempat bentrok karena kita amankan," papar Indra.
Para pelaku ini diketahui berada dalam dua kelompok berbeda. Mereka akan dijerat dengan Undang-Undang Darurat. Khawatir masih rawan tawuran, polisi akan mengantisipasi dengan patroli di seluruh wilayah Jakarta Selatan.
Lokasi berikutnya ada di wilayah Jakarta Pusat yang sudah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Ada dua pelaku yang sudah ditangkap dan sedang diinterogasi.
"Secara teknik biarlah penyidik bekerja. Masih proses penyelidikan, yang tangani Polres Jakpus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/6).
Dengan adanya kejadian tersebut, kepolisian akan lebih mengantisipasi seluruh wilayah DKI Jakarta, khususnya di sekitar Gelora Bung Karno (GBK). Karena berkaitan dengan perhelatan Asian Games 2018, yang akan berlangsung pada 18 Agustus 2018 mendatang.
"Pertama, waktu di awal Ramadhan, kami sudah imbau tidak benarkan SOTR. Kedua, kami akan menindak SOTR jika ada pidana. Ketiga, kami juga akan proses misal ditemukan seperti kemarin ada senjata tajam (sajam)," ujar Argo.
Untuk diketahui, tawuran SOTR antara dua kelompok terjadi di wilayah Jakarta Selatan, tetapi berhasil digagalkan polisi. Tawuran di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, ini terjadi pada Ahad (3/6) dini hari menjelang subuh.
Selain itu, kepolisian juga berhasil menangkap dua pelaku utama tawuran di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (4/6) dini hari.