REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Stadion Sultan Agung (SSA) di Kabupaten Bantul menjadi tempat penyelenggaraan Liga 1 2018. Namun, pertandingan pekan ke-12 antara Persija dan Persebaya pada Ahad (3/6) terpaksa ditunda lantaran terjadi bentrokan antar pendukung dari masing-masing klub.
Tak hanya itu, bentrokan pun juga diwarnai dengan aksi perampasan sepeda motor. Kini, dua oknum suporter tim sepak bola yang diduga melakukan aksi perampasan motor dan tertangkap di Polresta Surakarta itu telah dibawa ke Mapolres Bantul.
Kapolres Bantul, AKBP Sahat M Hasibuan mengatakan, berdasar informasi sementara, pelaku yang mencuri motor sudah diamankan di Polresta Solo dan pelaku sudah dibawa ke Mapolres Bantul. "Kita akan kembangkan terkait perampasan motor tersebut," ujar Sahat M Hasibuan, Senin (4/6).
Ia pun mengatakan, pelaku perampasan motor yang dilakukan oleh oknum suporter tersebut berjumlah dua orang. Keduanya dibawa ke Mapolres Bantul untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Menurutnya, dua pelaku itu merampas motor di Bantul dan tertangkap di Mapolresta Solo. Karena tempat kejadian perkara di Bantul, maka keduanya dibawa ke Bantul.
Ketika ditanya terkait oknum tersebut, apakah Bonek atau bukan, Kapolres Bantul belum bisa menjelaskan lebih jauh. "Nah ini, kami belum bisa memberikan kepastian," ungkapnya.
Sebelumnya, aparat kepolisian Surakarta menangkap dua orang oknum suporter yang diduga melakukan perampasan sepeda motor usai bertandang ke SSA pada Ahad (3/6) malam. Kedua suporter tersebut berinisial IAW (16) dan DS (17).
Keduanya diduga merampas sepeda motor Vario bernomor polisi AA 6084 LD milik Siti Faikoh ketika berada di sisi utara SSA.