REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Siapa sosok penembak runduk Israel yang menewaskan perawat Palestina, Razan Najjar, masih misterius.
Belakangan muncul nama Rebecca Rum sebagai penembak jitu tersebut. Ia adalah tentara veteran wanita Israel kelahiran Boston, AS. Sebuah foto saat ia memegang senjata sambil tersenyum beredar di media sosial.
Namun, belakangan Rebecca membantah semua kabar tersebut. "Orang-orang telah mengambil wajah saya dan menggunakannya sebagai simbol kebencian," ujarnya kepada Jerussalem Post, Senin (4/6).
Rebecca mengaku turut berduka atas kematian Najjar. Namun, semua pihak, kata ia, harus mengecek fakta terlebih dahulu sehingga tak menyebarkan berita bohong. "Saya benar-benar mengucapkan belasungkawa, kehilangan putri, kehilangan nyawa adalah tragedi," ujarnya.
Warga Gaza mengantar jenazah perawat Palestina Razan Najjar (21 tahun) yang ditembak Israel, Sabtu (2/6).
Rebecca mengatakan, tuduhan ia sebagai sosok penembak berawal dari laman Facebook Suhair Nafal dari Chicago. Nafal mengunggah foto wanita berusia 24 tahun tersebut dengan mengenakan pakaian militer dan memegang senjata M-16 sambil tersenyum.
Menurut Rebecca, foto itu diambil empat tahun lalu, ketika ia sedang bergabung dalam unit intelijen pertempuran yang bertugas di selatan Israel, dekat dengan Semenanjung Sinai, Mesir.
Rebecca tak tahu bagaimana Nafal mengambil gambar tersebut. Namun, sepertinya diperoleh dari Facebook militer Mesir pada Mei 2014.
Saat ini, Rebecca bertugas melatih pasukan militer Israel di bidang intelijen. Ia mengaku mendapat berbagai ancaman setelah beredarnya gambar tersebut. Seperti dikutip Jerussalem Post, unggahan yang menyebut Rebecca sebagai pelaku telah direvisi. Namun, kabar tersebut telanjur menyebar dan dibagikan oleh banyak netizen.
Militer Israel mengatakan, otoritas Zionis sedang menyelidiki insiden pembunuhan ini. Namun, sampai sekarang, mereka belum mau mengungkap siapa sosok di balik aksi penembakan keji tersebut.
Razan al-Najjar tewas ditembus timah panas yang dilontarkan militer saat bertugas untuk menolong korban terluka dalam aksi demonstrasi yang berujung bentrok pada Jumat pekan lalu. Wanita 21 tahun itu ditembak mati saat berlari menuju sebuah pagar yang diperkuat di Kota Khan Younis saat menghampiri korban kekerasan.
Kematian Razan al-Najjar sekaligus menandai ke-119 jumlah korban yang telah dibunuh tentara Israel dalam aksi demonstrasi pekanan di Jalur Gaza. "Menggunakan seragam putih, dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar diberikan jalan, tapi tetap saja tentara Israel menembaknya di bagian dada," kata seorang saksi mata, kemarin.