Selasa 05 Jun 2018 09:37 WIB

Sandi: Please Cek Kesehatan Gratis Sebelum Mudik

Wagub DKI mengimbau warga memeriksakan kesehatan sebelum mudik.

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengimbau kepada warga untuk memeriksakan diri ke Puskesmas sebelum menempuh perjalanan mudik. Sandi memastikan warga tidak dipungut biaya saat melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Ada titipan pesan dari Pak Kepala Dinas untuk mengingatkan masyarakat Jakarta yang akan mudik untuk mengecek kesehatannya di Puskesmas terdekat. Please tolong cek kesehatan gratis," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/6).

Menurut Sandiaga, para warga harus dipastikan melakukan perjalanan dalam kondisi fit. Pemeriksaan akan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas-puskesmas di 44 kecamatan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Koesmedi Priharto, pemeriksaan sudah mulai dimulai kemarin (4/6). Ia juga menyarankan agar para warga membawa kartu BPJS mereka selama mudik. "Supaya kalau sakit kan di sana bisa ditolong menggunakan kartu BPJS," ujarnya.

Baca juga: Pemprov DKI Periksa 1.636 Sopir Bus Mudik

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan memeriksa para sopir bus dan pengemudi angkutan umum, untuk mengantisipasi masalah kesehatan selama mudik Lebaran 1439 Hijriah. Pengecekan dilakukan sejak H-7 hingga H+8. Koesmedi mengatakan, ada pendekatan berbeda yang akan dilakukan oleh Dinkes DKI pada Lebaran tahun ini. Jika sebelumnya pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan mendatangi para sopir di terminal-terminal, kini pemeriksaan dilakukan lebih awal dengan mendatangi perusahaan otobus (PO).

"Jadi memang ada beberapa hal yang kita ubah dari biasanya dan selama tiga tahun ini kita lakukan bahwa sopir disiapkan untuk membawa pulang kampung. Kalau dulu hanya diperiksa di terminal tapi ya sekarang kita datangi ke perusahaan busnya," kata Koesmedi.

Koesmedi menjelaskan, pendekatan baru ini dilakukan karena tahun sebelumnya masih banyak ditemukan sopir yang memiliki masalah kesehatan. Mereka gagal beroperasi karena pemeriksaan baru dilakukan di terminal. Menurutnya, pada tahun lalu ada sekitar lima persen sopir tidak jadi berangkat karena memiliki masalah kesehatan. Sebanyak 13 persen tetap berangkat dengan catatan dari petugas medis. Kini pemeriksaan dilakukan lebih awal melalui PO-PO.

Koesmedi menjelaskan, ada beberapa cek kesehatan yang dilakukan. Selain gula darah, petugas medis akan memeriksa tekanan darah atau hipertensi, dan kandungan alkohol atau narkoba melalui air seni. "Itu kita lakukan sehingga bisa kita tangani jauh sebelumnya," ujar dia.

Pemeriksaan kesehatan di perusahaan otobus telah dimulai sejak dua hari lalu (2/6). Sementara, pemeriksaan di terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan laut baru akan dilakukan sepekan sebelum Lebaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement