REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Puluhan pekerja Muslim di Amazon menyuarakan keprihatinan mereka atas kondisi yang tidak adil di gudang perusahaan. Sekelompok pekerja Muslim berbicara di Eagan tentang apa yang mereka anggap berbahaya dan beban kerja yang tidak adil, Senin (5/6).
Selama bulan Ramadhan, para pekerja mengatakan tanggung jawab mereka meningkat. Pengawas mengatakan pekerjaan yang seharusnya untuk dua orang sekarang ditangani satu orang.
Setelah mengajukan protes, para pekerja menyampaikan surat kepada manajer tentang keprihatinan mereka. Juru bicara Amazon, Ernesto Apreza, mengatakan perusahaan selalu menghormati praktik-praktik keagamaan karyawan dan menawarkan akomodasi sesuai kebutuhan.
"Kami memiliki ruang shalat sementara di lokasi ini dan sedang dalam proses membangun gedung permanen," katanya dilansir kantor berita lokal CBS Minneapolis.
Ia menambahkan karyawan dibayar lebih dari 15 dolar AS per jam plus tunjangan. Amazon adalah salah satu perusahaan besar dengan banyak tenaga kerja berasal dari Afrika Timur.