REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan aliran dana asing yang masuk (inflow) ke Indonesia mencapai Rp 13 triliun pascakenaikan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate pada Mei 2018.
"Perhitungan kami sudah Rp 13 triliun sejak 24 Mei 2018, inflow masuk khususnya ke surat berharga negara," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (5/6).
Ia menilai peningkatan suku bunga acuan dan aliran dana masuk tersebut mampu menambah kepercayaan ke pasar dan mendorong penguatan nilai tukat rupiah sejauh ini. Aliran dana masuk tersebut, kata Perry, juga didorong oleh langkah Kementerian Keuangan dalam melakukan lelang surat berharga negara yang pemenangannya semakin tinggi.
Perry juga menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebanyak dua kali pada Mei 2018 memang dilakukan untuk mengembalikan stabilitas dari nilai tukar. Ia mengungkapkan bahwa BI dalam menyusun kebijakan bauran akan selalu mengupayakan untuk mampu menjaga stabilitas terkait inflasi, nilai tukar, dan ekonomi secara keseluruhan.
Perry mengatakan bahwa instrumen moneter sedang menjadi prioritas bagi BI. Hal itu untuk upaya menjaga stabilitas di tengah gejolak perekonomian global dewasa ini.
Baca: Jokowi Naikkan Tunjangan Kinerja TNI-Polri Hingga 70 Persen