Selasa 05 Jun 2018 23:30 WIB

Pemerintah Diminta Cegah Kenaikan Harga Sembako

Pemerintah diminta dapat mencegah kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran.

Kamrussamad
Foto: Republika/Darmawan
Kamrussamad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta dapat mencegah kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri. Founder KAHMIPreneur Kamrusammad ingin masyarakat dapat merayakan hari raya tanpa dibebankan oleh kenaikan harga pangan.

"Pemerintah harus melakukan sidak ke pasar-pasar untuk melihat dan menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok. Jangan ada gejolak harga kebutuhan pokok di tingkat bawah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/6).

Kamrusammad melihat harga kebutuhan pokok saat ini sudah mulai menanjak naik. Untuk itu, ia berharap, Bulog bisa menekan harga dan ketersediaan sembako ada di pasar. "Kita maunya harga tetap stabil, jangan sampai menjelang hari raya malah memberatkan. Untuk daging beku aman dan masyarakat minta buka di tempat, Bulog datang untuk daging itu," jelasnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok khususnya menjelang perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah, melalui penyelenggaraan Bazaar Ramadhan 2018 yang diikuti oleh 51 pelaku usaha.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok), utamanya selama bulan Puasa dan menjelang Lebaran 2018.

"Bazar Ramadhan ini merupakan bagian dari rangkaian usaha menstabilkan harga barang kebutuhan pokok selama bulan puasa dan Lebaran. Diharapkan Bazar Ramadhan dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat, terutama masyarakat yang membutuhkan," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa.

Kementerian Perdagangan telah melakukan berbagai upaya strategis untuk menjaga ketersedian pasokan dan stabilitas harga bapok selama puasa dan Lebaran, seperti melakukan dialog dengan pelaku usaha, memfasilitasi MOU harga, membuat peraturan, hingga melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Dalam kesempatan itu, Enggartiasto mengapresiasi kepada pelaku usaha dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Bazar Ramadan Kemendag, baik di Jakarta maupun di Bandung. Serta mendukung upaya-upaya stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dengan melaksanakan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.

"Semua upaya ini tak lain bertujuan agar ibu-ibu tersenyum menyambut puasa dan Lebaran, serta saudara-saudara umat Muslim semakin khusyuk beribadah, tanpa beban pikiran karena dapat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau dan stabil," ujar Enggartiaso.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan bahwa Bazar Ramadan dilakukan di empat lokasi.

Empat lokasi tersebut adalah Kantor Pusat Kementerian Perdagangan pada 4-7 Juni 2018, kantor Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Ciracas pada 6-7 Juni 2018, dan kantor Direktorat Metrologi Bandung pada 30-31 Mei 2018, kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian Cihanjuang pada 28-29 Mei 2018.

Pelaksanaan Bazar Ramadan bekerja sama dengan pelaku usaha yang menyediakan barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam dan telur. Selain itu juga produk olahan makanan dan minuman, peritel modern yang menyediakan paket barang kebutuhan pokok.

"Barang-barang yang dijual pada Bazar Ramadan ini 70 persen meliputi barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe, bawang dan komoditas pangan pokok lainnya serta 30 persen diisi oleh produk UKM," imbuh Tjahya.

Bazar Ramadan tersebut diisi oleh 51 pelaku usaha yang menempati 47 stand, terdiri dari 25 pelaku usaha pangan pokok, sembilan pelaku usaha pangan olahan, tujuh pelaku usaha retail Anggota APRINDO, dan sepuluh pelaku UKM Pangan.

Pada pelaksanaan bazar di tahun 2017, jumlah omzet penjualan mencapai Rp3,13 miliar selama sepuluh hari pelaksanaan dengan jumlah pengunjung rata-rata sebanyak 1.000 orang per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement