REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengapresiasi semangat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dari masalah kedisiplinan, kecintaan lingkungan hingga patriotisme dalam merawat toleransi dan memerangi terorisme. Hasto mengatakan, apa yang dilakukan Risma dalam kepemimpinannya sudah dipelajari oleh Puti Soekarno, yang merupakan cawagub Jawa Timur.
Saat tiba di Surabaya Selasa (5/6) malam, Hasto sengaja keliling ke beberapa tempat Surabaya untuk melihat langsung kondisi Kota Surabaya yang dipimpin kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini. Hasto melihat, Surabaya di malam hari ternyata menunjukkan keindahan yang begitu mempesona. Pemandangan taman dengan lampu hias, trotoar yang begitu rindang. Nyala lampion di atas sungai dengan penuh warna menambah suasana Surabaya yang begitu hidup, dan menunjukkan begitu kuatnya patriotisme Kota Pahlawan.
"Tadi malam ketika keliling Surabaya, saya menangkap semangat patriotisme yang sangat tinggi melawan radikalisme, banyak spanduk di gang-gang yang menunjukkan bahwa mereka tidak takut, mereka satu dalam melawan terorisme," kata Hasto .
Yang dilihat Hasto saat keliling Surabaya pada malam hari juga terkonfirmasi, ketika pagi harinya bertemu Risma di Kantor Balai Kota. Di ruang Risma, Hasto diperlihatkan sudut-sudut strategis Kota Surabaya yang terus terpantau melalui CCTV sehingga setiap kejadian dan adanya persoalan bisa direspon secara cepat. "Ibu Risma bahkan tadi menceritakan bahwa CCTV itulah yang turut membantu Polri dalam mengungkap dan menindak pelaku teror di Surabaya," ujar Hasto.
Menurut Hasto, yang dilakukan Risma dalam kepemimpinannya di Surabaya, juga sudah dipelajari secara langsung oleh Puti Soekarno, yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Risma dan Puti, kata Hasto, sering berdiskusi dalam berbagai kesempatan sehingga keberhasilan kepemimpinan Risma di Surabaya tentu akan bisa menular ke Jatim secara keseluruhan dalam kepemimpinan Syaifullah Yusuf-Puti Soekarno.
Hasto juga mengungkapkan bahwa keberhasilan kepemimpinan Risma di Surabaya dijadikan sebagai materi Sekolah Partai untuk calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan karena dari berbagai segi, Surabaya memang patut menjadi rujukan dan contoh bagi kota-kota lain. Begitu juga Kota Bandung yang ke depan dapat ditata khusus, mengambil inspirasi dari Surabaya.
Saat ini Surabaya nampak jauh lebih bagus dari Bandung. Ke depan dibawah kepemimpinan TB Hasanuddin dan Anton Charlian, Jabar, akan cepat bersolek dan kembali pada predikat sebagai Paris Van Java. "Saya pun langsung menyampaikan pesan kepada Pak TB Hasanuddin, untuk kiranya ketika dipercaya memimpin Jawa Barat, agar nanti mendorong dan memastikan Kota Bandung yang ada di Jawa Barat, benar-benar menjadi Kota Kembang, kota yang begitu hijau dan bebas dari banjir dan pencemaran," kata Hasto.