Rabu 06 Jun 2018 19:27 WIB

Panik Letusan Susulan, Warga Padati Jalanan di Guatemala

Sebanyak 200 orang masih dinyatakan hilang.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Friska Yolanda
Erupsi Gunung Fuego di Guatemala, Ahad (3/6).
Foto: REUTERS/Luis Echeverria
Erupsi Gunung Fuego di Guatemala, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ESCUINTLA -- Orang-orang yang tinggal di sekitar Volcano of Fire yang bukan wilayah evakuasi di Guatemala mulai panik. Mereka berusaha mengajak keluarganya melarikan diri dengan membawa sedikit harta mereka menyusul letusan susulan Gunung Fuego.

Mereka tidak mau mengambil risiko setelah adanya peringatan dari pihak berwenang. Lalu lintas pada Selasa (5/6) padat kendaraan dan mereka yang tanpa kendaraan berjalan. Bahkan, itu juga terjadi di Escuintla pusat, yang tidak berada di bawah perintah evakuasi.

Menurut laporan koresponden CBS News, Manuel Bojorquez dari kota Rodeo yang tergenang banjir, gunung api itu mengalami delapan hingga 10 ledakan sedang per jam pada Selasa. Dia mengatakan, hujan deras semalam menyebabkan aliran baru dengan bahan beracun merembes ke jalan, membuat jalan sulit dilewati dan semakin menghambat misi penyelamatan yang sudah sulit.

Letusan gunung api itu menyebabkan sedikitnya 75 orang tewas dan 192 orang hilang. Letusan itu menyemburkan abu vulkanik tebal serta bebatuan.

Sebuah kepulan asap naik dari gunung pada Selasa sore dan material vulkanik panas mulai menuruni sisi selatannya. Ini mendorong perintah evakuasi baru untuk enam komunitas dan penutupan jalan raya nasional.

Baca juga, Letusan Gunung Volcan de Fuego Tewaskan 65 Orang

Lembaga seismologi dan vulkanologi negara itu mengatakan asap mengepul dari puncak gunung berapi bisa menghasilkan 'tirai' abu. 'Tirai' abu itu bisa mencapai 20.000 meter di atas permukaan laut, menimbulkan bahaya bagi lalu lintas udara.

Tim penyelamat, polisi, dan wartawan bergegas meninggalkan daerah itu saat sirene meraung dan pengeras suara berbunyi, "Evakuasi!"

Di antara mereka yang melarikan diri adalah pensiunan Pantaleon Garcia, yang bisa mengangkut cucu-cucunya ke belakang pikap dengan kendi air dan beberapa makanan. Mereka menuju ke rumah kerabat di kota lain. "Anda harus siap, untuk anak-anak," katanya.

Seorang juru bicara petugas pemadam kebakaran Guatemala, mengatakan bahwa setelah mencapai 72 jam setelah letusan, akan ada sedikit kesempatan untuk menemukan orang hidup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement