REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PSMS Medan mendepak Sadney Urikhob setelah pemain asal Namibia itu tak mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain asing yang dibutuhkan tim selama menjalani Liga 1 2018. CEO PSMS Medan Doddy Thahir mengatakan, keputusan mencoret pemain yang selama ini berposisi sebagai striker itu karena Sadney tak kunjung menampilkan performa terbaik.

Bahkan hingga laga ke-13 Liga 1, Sadney baru mencetak satu gol. Selain Sadney, manajemen juga akan melakukan evaluasi sejumlah pemain lainnya yang dinilai selama ini tidak mampu memberikan kontribusi bagi tim.

"Menjelang putaran pertama berakhir kami juga akan melakukan evaluasi para pemain yang tidak memiliki kontribusi. Ini kami lakukan semata-mata demi kebaikan PSMS," kata Doddy, Rabu (6/6).

Sementara, pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman mengatakan, penampilan yang kurang memuaskan dari Sadney membuat manajemen memutus kontraknya. Yang jelas, lanjut dia, si striker tidak bisa memberikan kontribusi positif buat tim. "Ditunggu-tunggu tapi tidak bisa juga. Jadi artinya memang harus dievaluasi dan kami berani untuk mengganti dengan lebih baik yang bisa membantu tim," katanya.

Djadjang mengharapkan sosok pengganti Sadney adalah pemain yang mampu mengatasi permasalahan di lini depan skuat Ayam Kinantan. "Kami cari posisi striker yang haus gol karena Sadney mandul," kata mantan pelatih Persib Bandung itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika