Rabu 06 Jun 2018 20:01 WIB

SP JICT Gelar Buka Bersama Ratusan Pekerja Pelabuhan

Kegiatan ini digelar untuk mempererat silaturahmi antar buruh pelabuhan

Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) bersama ratusan pekerja pelabuhan dan afiliasi, mengadakan buka puasa bersama di kantor Sekretariat SP JICT, Jakarta Utara, Rabu (6/6).
Foto: dokpri
Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) bersama ratusan pekerja pelabuhan dan afiliasi, mengadakan buka puasa bersama di kantor Sekretariat SP JICT, Jakarta Utara, Rabu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) bersama ratusan pekerja pelabuhan dan afiliasi, mengadakan buka puasa bersama di kantor Sekretariat SP JICT, Jakarta Utara, Rabu (6/6).

Sebelum berbuka puasa, Asisten Deputi Menko Polhukam Sony Santoso mengajak merefleksikan arti kebangsaan seraya merenungi makna Ramadhan. "Dari dulu, tujuan NKRI merdeka demi kesejahteraan rakyat. Jika kawan-kawan SP JICT yakin dalam kebenaran, maka percayalah Allah akan membimbing dan menunjukkan jalan," ujar Sony.

Sony mengaku senang dengan diadakannya kegiatan tersebut. Ia menilai, kegiatan berbuka buruh pelabuhan yang sedang memperjuangkan kedaulatan negara ini, bisa kembali mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara Pancasila. 

"Dalam kesempatan ini, penting merenungkan kembali Pancasila sebagai pegangan hidup bernegara. Jangan sekali-kali kita berani gadaikan aset bangsa. Karena yang paling mahal adalah harga diri. Merah putih adalah harga diri bangsa,” kata Sony. 

Bertepatan dengan acara buka bersama, 1 Juni saat hari lahir Pancasila. Inilah semangat yang ingin dibangun dalam acara ini untuk meneguhkan semangat berdikari dan kebangsaan.

Ketua SP JICT, Hazris Malsyah mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mempererat silaturahmi antar buruh pelabuhan, khususnya perjuangan atas penyelamatan aset bangsa. Kegiatan ini juga dimaksudkan memberi pesan kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap ingin merusak semangat nasionalisme. 

“Saat ini kasus hukum yang diajukan manajemen JICT melawan pekerja kalah di tingkat kasasi. Kuasa Hukum mereka dibayar mahal. Tapi dengan berkat rahmat Allah SWT dan kekuatan keyakinan, kita bisa memetik kemenangan,” kata Hazris. 

Acara buka bersama tersebut turut dihadiri Direktur Utama JICT Gunta Prabawa dan afiliasi nasional serta Internasional SP JICT yakni Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI), Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI), Serikat Pekerja Kereta Api, Kesatuan Pelaut Indonesia, SP TPK Koja dan International Transportworkers Federation (ITF).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement