REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Bek Real Madrid, Sergio Ramos, mengaku masih sangat mengingat momen tubrukan dengan winger Liverpool, Mohamed Salah, di laga final Liga Champions dua pekan lalu. Dan menurut kapten timnas Spanyol tersebut, Salah saat itu sebenarnya bisa saja melanjutkan pertandingan.
''Dia (Salah) bisa tetap bermain hingga babak kedua jika diberi suntikan,'' kata Ramos kepada harian Spanyol AS, seperti dikutip situs Express.co.uk, Rabu (6/6).
Ramos mengaku beberapa kali pernah mendapat suntikan penahan sakit guna bisa melanjutkan pertandingan. Sementara, Salah saat itu ditarik keluar lapangan akibat mengalami cedera usai bertabrakan dengan Ramos.
Petinju kelas berat, Tony Bellew, juga menyayangkan Salah tidak mestinya keluar lapangan meski mengalami cedera. ''Mohamed Salah mengalami memar pada pundaknya dan pergi begitu saja dari pertandingan terbesar sepanjang hidupnya,'' kata Bellew, kepada situs Metro.co.uk, Sabtu (2/6).
Final Liga Champions merupakan laga yang paling diinginkan oleh setiap pesepak bola. Dan ketika pemain mendapat kesempatan bermain di pertandingan terbesar di sepanjang hidupnya, kata Bellew, pemain tersebut akan melakukan apapun meski harus masuk ke lapangan dengan ditandu.
''Bebat kuat pundaknya, beri suntikan penahan sakit, lakukan apapun yang dibutuhkan,'' kata Bellew. ''Karena jika Salah tetap bermain, Liverpool memiliki 25 persen peluang untuk memenangkan pertandingan tersebut.''
Bellew mencontohkan petinju Vasyl Lomachenko yang tetap bertarung meski dalam kondisi pundak mengalami cedera. Lomachenko mampu meladeni perlawanan Jorge Linares hingga ronde kedelapan.
Keputusan menarik keluar Salah dari lapangan, masih menurut Bellew, merupakan bentuk tidak hormat terhadap pemain Mesir tersebut. Salah berhak mendapatkan laga final Liga Champions hingga pertandingan selesai, karena ia merupakan pemain terbaik dunia tahun ini. ''Dia seharusnya bisa mendapatkan penghargaan Ballon D'Or, jika tetap bermain di laga tersebut,'' katanya.