REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan yang membuat umat Muslim lebih konsumtif, khususnya di akhir Ramadhan. Karena, biasanya masyarakat sudah mulai membeli barang-barang yang serba baru untuk Lebaran.
Namun, Ketua Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas mengimbau kepada umat Islam agar tidak konsumtif di akhir Ramadhan. Karena, menurut dia, Allah sangat benci terhadap orang-orang yang israf, berlebih-lebihan.
"Jadi masing-masing orang diimbau supaya mengukur diri berapa sebenarnya kebutuhannya dan belilah sesuai kebutuhan itu, jangan konsumtif di akhir Ramadhan," ujar Anwar saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/6).
Sekjen MUI Pusat ini menuturkan, dalam ajaran Islam sebenarnya diperbolehkan untuk mengonsumsi barang-barang menjelang Idul Fitri, asalkan tidak berlebih-lebihan atau israf. Menurut dia, setidaknya ada tiga kategori tingkat kebutuhan orang dalam berbelanja, yaitu dharuriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat
Dharuriyyat adalah tingkat kebutuhan yang harus ada atau disebut dengan kebutuhan primer. Jika tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi, akan terancam keselamatan umat manusia. "Jadi pertama ada barang yang dharuriyyat sifatnya, yang mana jika tidak kita beli kita bisa semaput ibaratnya," ucapnya.
Sedangkan hajiyyat adalah kebutuhan-kebutuhan sekunder, yang mana jika kebutuhan ini tidak terwujudkan, maka tidak sampai mengancam keselamatannya. Namun, dia akan mengalami kesulitan jika barang kebutuhannya tidak terpenuhi. "Jadi sifatnya hajiyyat, yaitu kalau kita beli pekerjaan kita jadi ringan," katanya.
Sementara, tahsiniyyat adalah kebutuhan tersier atau yang disebut juga dengan kebutuhan kemewahan. Untuk memenuhi kebutuhan tingkat ini, menurut dia, umat Islam harus benar-benar mengukur kemampuan dan keadaannya.
"Jadi masing-masing orang mengukur dirinya jangan berbelanja melebihi yang dibutuhkan. Jadi kalau mau berbelanja ini kategori apa dulu, ini untuk mewah-mewahan atau hajat, atau sangat lenting sekali," jelasnya.
Anwar menambahkan, seharusnya di akhir Ramadhan ini umat memperbanyak ibadah, bukan justru berperilaku konsumtif dengan mendatangi mall atau toko-toko perbelanjaan. Karena, menurut dia, di akhir Ramadhan ini lah kesempatan umat Islam untuk bisa mendapatkan lailatul qadar.
"Kalau ada waktu sebaiknya i'tikaf di masjid lah, membaca Alquran, perbanyak berzikir, perbanyak minta ampun. Biasanya sepuluh hari terakhir ini diingatkan betul oleh Rasulullah bahwa lailatul qadar itu datang," tuturnya.