REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengelola Tol Bali Mandara menyiagakan petugas patroli selama 24 jam untuk memberikan layanan optimal kepada pengguna jasa, termasuk memantau kondisi lalu lintas saat arus mudik dan libur panjang Lebaran.
"Kami persiapkan sumber daya operasional secara penuh," kata General Manager Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Bali Tol Ahmad Izzi di Denpasar, Kamis (7/6).
Selain menyiagakan petugas patroli tol, ia juga mengerahkan petugas patroli jalan raya, ambulans, petugas dan kendaraan penyelamat, serta petugas dan mobil derek selama 24 jam. Jasamarga Bali Tol juga memantau kondisi lalu lintas melalui kamera pengawas atau CCTV, rambu informasi elektronik dan alat pengukur kecepatan angin yang tersebar di sejumlah titik di jalan bebas hambatan sepanjang 12,7 kilometer itu.
Izzi juga mengoptimalkan petugas sentral komunikasi, pengamanan laut, satuan pengamanan, teknisi peralatan tol, teknisi media informasi elektronik hingga petugas piket pemeliharaan. Ratusan petugas itu akan bekerja selama 24 jam yang terbagi dalam tiga shift atau tiga pergantian waktu kerja.
Pengelola tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas perairan itu juga membangun posko layanan Lebaran untuk menjamin kelancaran lalu lintas selama arus mudik dan libur panjang. Izzi memperkirakan meski terjadi arus mudik yang menyebabkan volume lalu lintas menurun, namun tidak demikian dengan lalu lintas di Tol Bali Mandara mengingat Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata saat libur panjang Lebaran.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, saat Lebaran volume lalu lintas di tol yang menghubungkan Benoa-Ngurah Rai dan Nusa Dua itu meningkat. Tahun lalu, ucap dia, volume lalu lintas saat H-7 hingga H+8 meningkat sebesar tiga persen menjadi 55 ribu kendaraan dari rata-rata normal sebanyak 53 ribu per hari.
Izzi telah menghitung selama 16 hari libur panjang Lebaran, volume lalu lintas yang melewati tol diperkirakan naik sekitar enam persen mencapai 60 ribu kendaraan per hari dari rata-rata 54 ribu kendaraan per hari.