REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Ducati Corse tampaknya hanya akan berkomunikasi dalam bahasa Italia di garasi pabriknya selama dua tahun ke depan. Dua kursi pembalap pabrikan untuk The Reds resmi diisi duo Italia, Andrea Dovizioso dan Danilo Carlo Petrucci.
Petrux, sapaan Petrucci, resmi menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang akan melaju bersama Repsol Honda 2019-2020. Petrux berbicara dengan ironi khasnya dalam sebuah wawancara pada acara Tutti Convocati Show di Radio24 Italia.
"Ketika mereka mengatakan kepada saya bahwa pengumuman resminya akan disampaikan hari ini (Rabu), saya seperti sedang mendaki dengan sepeda gunung. Saya harus terus berupaya untuk mengayuh hingga puncak setelah mendengar berita itu," kata Petrux, dilansir dari GP One, Kamis (7/6).
Petrucci mengatakan setelah berjabat tangan dengan Gigi dall'Igna usai GP Mugello, dia merasa de javu. Salaman hari itu seperti sudah pernah diimpikannya.
"Mimpi yang menjadi kenyataan, sekaligus tanggung jawab besar bagi saya sebagai seorang Italia," ujarnya.
(baca juga: Lorenzo Akhirnya Jadi Rekan Setim Marquez di Honda)
Pembalap 27 tahun kelahiran Terni, Italia ini berjanji mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjadi ducatisti hebat dan selalu diingat. Dia ingin menjadi contoh dan semangat bagi seluruh awak Ducati.
"Saya ingin menjadi seperti Stoner, Capirossi, Bayliss," katanya.
Petualangan Petrucci di Ducati tidak instan. Dia pada mulanya hanya sebagai pembalap uji (test rider) untuk motor pabrikan.
"Saya datang ke Ducati dari tangga paling bawah. Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, saya telah menjadi satu dari dua pembalap utama di sini. Ini adalah kisah yang saya jalani begitu lama selama empat tahun terakhir dengan dall'Igna, Ciabatti, dan Domenicali. Saya ingin berterima kasih kepada mereka," katanya.
Masih ada empat bulan tersisa hingga Petrucci resmi mengenakan setelan merah Ducati. Dia ingin membalas kepercayaan yang diberikan dall'Igna.
"Saya sekarang sudah memiliki sepeda pabrikan dan Ducati selalu melakukan segalanya untuk memungkinkan saya melaju lebih cepat. Beberapa hal pasti akan berubah di pabrikan, meski tim Pramac juga kompetitif. Saat ini, saya ingin menyelesaikan musim balapan dengan masuk ke dalam lima besar, sebelum memulai fase baru dalam karier saya," katanya.