Kamis 07 Jun 2018 10:55 WIB

Menggapai Lailatul Qadar di Makau

Pada malam Lailatul Qadar malaikat turun.

Shalat berjamaah bersama Buruh Migran Indonesia (BMI)
Foto: Dok. Pribadi
Shalat berjamaah bersama Buruh Migran Indonesia (BMI)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari terlilitnya hutang dan tertindas oleh orang lain.

 

Ini adalah salah satu redaksi doa yang dianjurkan untuk selalu kita munajatkan dalam setiap bada shalat agar tidak menjadi orang-orang yang terdzalimi atau dicurangi oleh orang lain. Apalagi jika doa ini dipanjatkan pada malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan. Semoga malam ini juga adalah malam turunnya lailatul qadar.

Pada malam tarawih ke-22 ini (6/6), saya bertugas untuk memberikan kultum sekaligus imam tarawih di salah satu organisasi yang membantu para BMI (Buruh Migran Indonesia) jika hak-haknya terdzalimi. Sebuah organisasi solidaritas sesama buruh asal Indonesia, IMWU  (Indonesian Migrant Workers Union)  di Makau.

Tetapi karena para BMI yang tergabung dalam IMWU masih belum pulang dari tempat kerjanya, maka kegiatan tarawih ini dipindahkan ke Majelis Taklim Indonesia Macau (MATIM).  Bekerja sama dengan DDHK (Dompet Dhuafa Hong Kong) dan MATIM, setiap komunitas majelis taklim yang ada di Macau selalu mendapatkan suplay Dai berkualitas yang ditugaskan oleh Cordofa (Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa).

Kesempatan bekerjasama dengan Cordofa ini sudah berjalan 6 kali Ramadhan, karena Cordofa tahun ini adalah angkatan ke-6.  Setiap Ramadhan Cordofa selalu mengirimkan utusannya ke berbagai Negara.

photo
Infografis Ciri-Ciri Lailatul Qadar

Pada tahun ini ada 16 negara penempatan yang menjalin kerjasama. Hong Kong, Makau, Taiwan, Thailand, Myanmar, Malaysia, Tiongkok, Timor Leste, Australia, Suriname, New Zaeland, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Jepang, Yunani, dan Perancis. Jumlah dai yang dikirimkan ada 25 orang.

Dai yang ditugaskan ke Negara-negara tersebut berbeda-beda, tergantung banyaknya kebutuhan majelis taklim yang akan dibina. Hong Kong dikirimkan 3 Dai Ambassador (DA) yaitu Zulfirman bin Ramlan dari Padang, Eva Muzlipah dari Bogor, dan Khumaini Rosadi dari Bontang-Kaltim. 

Sebagai Dai Ambassador dimana pun ditugaskan, kami sudah siap. Meskipun ditempatkan pada daerah konflik. Tujuan kami adalah untuk membentangkan kebaikan. Berdakwah secara hikmah. Menunjukkan ajaran Islam rahmatan lil alamin.

Suasana tarawih sangat khidmat. Meskipun inginnya bacaan yang cepat. Harap maklum, karena besok pagi mereka harus sudah berangkat kerja lagi. Karena shalat tarawih di sini dimulai pukul 23.00 maka kultum pun dimulai pukul 23.40 sampai 00.30.

Dihadiri oleh 30 lebih BMI yang mengikuti shalat dan kultum taraweh. taraweh ini diadakan dalam rangka untuk menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Karena pada malam-malam seperti ini diharapkan turun lailatul qodar.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits: “Carilah lailatul Qodar di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya”. (H.R. Bukhari).

Inilah hikmah dirahasiakannya lailatul qadar, sehingga ibadah yang dilakukan tidak hanya giat di malam ganjil saja, tetapi betul-betul disiapkan dengan sepenuh pada seluruh malam.

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih Lagi maha Penyayang.

1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian

2. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?

3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

4. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan

5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar)

 

*Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (CORDOFA), Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia Jam’iyyah Thoriqoh An-Nahdliyyah (TIDIM JATMAN).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement