REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala pelatih ganda putra Indonesia untuk Asian Games 2018 Herry Iman Pierngadi mengharapkan bisa mengulang kenangan indahnya ketika Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 lalu. Kenangan indah yang diinginkan terulang oleh Herry adalah saat nomor ganda putra mampu menjadi kampiun di negeri sendiri.
"Adalah suatu momen yang tidak bisa saya lupakan, waktu Kejuaraan Dunia 2015, saat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi juaranya," kata Herry, Rabu (6/6) malam.
Bukan hanya karena gelar juara pada 2015 merupakan gelar ketiga bagi Hendra Setiawan, namun pada saat itu merupakan hal yang membanggakan bagin Herry karena gelar tersebut didapatkan Hendra/Ahsan sehari jelang Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. "Saat itu tanggal 16 Agustus, kami semua yang hadir saat itu di Istora Senayan, bersama-sama menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya satu gedung, momen tersebut tidak bisa saya lupakan," ujar Herry.
Berbekal dengan kenangan indah itu, Herry mengharapkan dalam Asian Games yang jatuh satu hari setelah perayaan hari Kemerdekaan Indonesia tersebut, ganda putra dan umumnya tim nasional Indonesia mampu mengulang kejayaan tersebut. Dalam Asian Games nanti, ganda putra Indonesia menjadi salah satu unggulan mendulang medali emas. "Asian Games 2018 jatuh pada bulan Agustus yakni bulan kemerdekaan bangsa, mudah-mudahan bisa terulang dan cita-cita saya terkabul," ujar dia.
Untuk Asian Games 2018, PBSI akan menentukan pasangan ganda putra Indonesia setelah cuti Lebaran berakhir atau sebelum gelaran turnamen Super 750, Malaysia Masters 2018 pada 26 Juni hingga 1 Juli 2018 mendatang. Pasalnya, daftar nama atlet yang turun dalam Asian Games 2018 harus sudah masuk paling lambat tanggal 30 Juni 2018.
Dengan ketentuan Asian Games yakni seluruh negara peserta harus mengirimkan maksimal dua pasangan ganda putra untuk diturunkan di kategori beregu dan individu, Herry harus memutar otak menentukan nama-nama pemain pelatnas yang ada. Dari nama-nama tersebut, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menjadi kandidat terkuat dengan predikat terbaik di dunia saat ini.
Sementara, satu pasangan lainnya akan ditentukan oleh kriteria yang ditentukan oleh sang pelatih, yakni persentase rekor pertemuan lawan pesaing-pesaing Indonesia serta peringkat yang mendekati Marcus/Kevin. Jika dilihat secara peringkat, yang paling mendekati Marcus/Kevin, ada nama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Angriawan/Hardianto.
Namun setelah beberapa waktu ke belakang nama pemain senior Hendra Setiawan dipanggil kembali ke pelatnas dan dipasangkan dengan duet mautnya Mohammad Ahsan, juga santer terdengar untuk masuk skuat Asian Games 2018. Dari informasi yang dikatakan oleh Herry, struktur pemain Asian Games 2018 akan memiliki komposisi 10 pemain untuk beregu yang terdiri dari empat orang nomor tunggal, dua pasangan ganda, dan sisanya dari ganda campuran karena ada ketentuan di kategori perorangan tidak boleh melebihi komposisi dalam beregu.