REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Partai-Partai pendukung Barisan Nasional di Serawak akan bertemu pada 12 Juni mendatang. Pertemuan ini untuk memutuskan apakah akan meninggalkan koalisi Barisan Nasional.
Hal ini terjadi setelah laporan berita bahwa Presiden Partai Pesaka Bumiputera Bersatu (PBB), Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg, juga Ketua Menteri, telah mengatakan kepada Barisan, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi bahwa PBB akan dihancurkan jika tidak menjauhkan diri dari koalisi. Partai lainnya adalah Partai Rakyat Sarawak United (SUPP), Parti Rakyat Sarawak (PRS), dan Partai Demokrasi Progresif (PDP).
Seperti dikutip The Star, sumber mengatakan pada Kamis (7/6) bahwa banyak pihak sudah tidak tertarik untuk tinggal di Barisan Nasional. Mereka akan lebih memilih untuk membentuk koalisi berbasis Sarawak mereka sendiri untuk fokus pada kepentingan negara dan mempersiapkan pemilihan negara berikutnya pada tahun 2021.
“(Para pihak) memiliki lebih banyak atau lebih sedikit membahas masalah ini dan menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya. Saya pikir PBB telah sampai pada kesimpulan bahwa yang terbaik adalah menghentikan Barisan demi kelangsungan hidup mereka sendiri," kata seorang sumber kepada The Star.
Sumber lain mengatakan anggota akar rumput empat partai itu tidak tertarik tersisa di Barisan karena logo koalisi tidak lagi laku dalam politik. "Orang-orang berpikir ini adalah kesempatan bagi empat partai Sarawak untuk membentuk koalisi kita sendiri daripada tinggal di Barisan, untuk kepentingan Sarawak," katanya.
Sumber itu juga mengatakan sebagian besar anggota SUPP mendukung untuk meninggalkan Barisan. Partai itu dilaporkan memutuskan untuk menarik diri dari koalisi pada pertemuan komite kerja pusat bulan lalu tetapi hanya akan membuat keputusan publik dengan mitra pihak komponennya.
Di GE14, Barisan Sarawak hanya memenangkan 19 dari 31 kursi parlemen, hasil yang tidak terduga karena negara bagian ini telah lama dianggap sebagai 'deposito' tetap koalisi. PBB memenangkan 13 kursi, PRS tiga kursi, PDP dua kursi dan SUPP memenangkan satu kursi.