REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional setelah erupsi Gunung Fuego sejak akhir pekan lalu. Ia juga telah mengunjungi area yang terdampak paling parah akibat letusan Fuego.
Jumlah korban tewas akibat letusan gunung berapi di Guatemala meningkat menjadi 99 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus merangkak naik karena masih cukup banyak warga yang dilaporkan menghilang.
"Sebanyak 99 jenazah telah ditemukan sejauh ini dan terdapat 192 orang yang masih hilang setelah letusan gunung berapi Fuego," kata badan forensik Guatemala, dilaporkan laman Anadolu, Kamis (7/6). Sebelumnya jumlah korban tewas pada Selasa malam tercatat mencapai 75 orang.
Badan forensik Guatemala mengatakan ledakan terbaru dari gunung Fuego telah menghambat upaya atau operasi penyelamatan korban. Hal ini menyebabkan kemungkinan untuk dapat menemukan korban selamat semakin kecil.
Pada Ahad lalu, gunung Fuego meletus. Banyak korban diyakini telah terbakar hingga tewas atau mati lemas akibat menghirup gas beracun yang tersembur akibat letusan.
Sebanyak 1,7 juta orang diperkirakan telah terkena dampak bencana ini. Sedikitnya 3.000 orang juga sudah dievakuasi atau diungsikan ke tempat penampungan di Escuintla, Sacatepequez, dan Chimaltenago.
Baca juga, Korban Tewas Letusan Gunung Fuego Bertambah