REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua bayi orangutan lahir alami di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS) yang berbatasan langsung dengan Resort Bukit Lawang Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bohorok Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Kini, populasi satwa liar Orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser semakin bertambah.
Plt Kepala BBTNGL Hotmauli Sianturi mengatakan, bayi tersebut tepatnya lahir tiga hari lalu, Senin (4/6). Kedua bayi tersebut dilahirkan dari dua induk orangutan bernama Wati (12 tahun) dan Ratna (31).
Kelahiran bayi Wati merupakan yang pertama kali, sedangkan bagi Ratna, ini merupakan anak yang kedelapan. Hingga saat ini, masih belum dapat diketahui jenis kelamin dari dua bayi orangutan tersebut, karena masih di bawah perlindungan yang kuat dari kedua induknya.
"Saat ini kami pun tidak terlalu memaksakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi orangutan yang baru lahir tersebut, agar tidak terlalu memberi tekanan pada induk dan anakannya," katanya melalui siaran pers, Kamis (7/6).
Ia menjelaskan, PPOS merupakan bagian dari wilayah zona pemanfaatan TN Gunung Leuser yang digunakan untuk ekowisata dan umum dikunjungi turis lokal maupun mancanegara. Meski ramai dikunjungi, Hotmauli menambahkan, keberadaan satwa orangutan di lokasi tersebut, tetap bergantung pada pakan alami yang ada di dalam kawasan, sebagai bentuk penerapan upaya konservasi seutuhnya. Terkait hal ini, kata dia, BBTNGL melakukan monitoring rutin, termasuk ketersediaan pakan alami dan perkembangan populasi Orangutan, sebagai bahan pertimbangan kegiatan pengkayaan habitat dan upaya konservasi lainnya.