REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Usai melakukan kunjungan di Indramayu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bertolak ke Bandara Ahmad Yani, Semarang. Jokowi secara langsung meresmikan terminal baru dan gedung menara pengawas Airnav.
Jokowi mengatakan, pemerintah tengah fokus dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur di bidang transportasi dan logistik. Dengan pembangunan tersebut diharap aktivitas masyarakat dan distribusi barang menjadi lebih mudah, sehingga harga menjadi semakin terjangkau.
Perbaikan Bandara Ahmad Yani, lanjut Jokowi, sebenarnya sudah dipersiapkan setidaknya dalam empat tahun terakhir. Namun, karena ada beberapa hal kemudian penyelesaian terminal baru yang menggantikam terminal lama baru bisa dirampungkan.
"Saya melihat progres di lapangan sesuai dengan target-target yang ditetapkan dan kita harapkan nantinya akan meningkatkan daya saing, kompetitifnes kita yang berkompetisi dengan negara lain. Artinya, ada produktivitas dengan daya saing yang lebih baik," ujar Jokowi, Kamis (7/6).
Presiden Joko Widodo ditemani Iriana Widodo meresmikan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Kamis (7/6). (Debbi Sutrisno/ Republika)
Setelah berkeliling melihat kondisi terminal yang baru, Jokowi menyebut bahwa bandara Ahmad Yani sudah layak disandingkan dengan bandara internasional lainnya di Indonesia. Arsitektur dan interiornya pun tampak indah.
Di sisi lain, Jokowi menekankan agar lingkungan di sekitar bandara bisa semakin dihijaukan, terlebih daerah bandara ini dulunya adalah lahan rawa. "Artinya penanaman tanaman bakau dan mangrove itu di kanan kiri bandara ini lebih digalakkan lagi sehingga suasananya menjadi betul-betul bandara ramah lingkungan, di atas rawa tapi ramah lingkungan," ujar Jokowi.
Bangunan terminal baru ini diketahui sembilan kali lebih besar dibandingkan terminal lama, yakni seluas 58.652 meter persegi. Kapasitas terminal baru juga mencapai 7 juta atau 20 ribu orang per hari atau 6,5 juta penumpang per tahun.
Terminal baru ini memiliki 12 slot parking seluas 7,2 hektare sehingga tidak hanya mengakomodasi pesawat kecil, namun juga pesawat jenis Airbus. Total pembangunan terminal sendiri mencapai Rp 932 miliar. Sementara total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 2,2 triliun.
Terminal baru Bandara Ahmad Yani ini memiliki keunikan, yakni dibangun di atas tanah berjenis rawa. Karena itu, konsep yang diusung adalah eco green.