REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) membawa pulang sejumlah diplomatnya dari Guangzhou, Cina. Hal itu dilakukan karena ada kekhawatiran mereka menderita penyakit misterius yang menyerupai cedera otak, dan itu telah mempengaruhi personel AS di Kuba.
"Sebagai hasil dari proses penyaringan sejauh ini, departemen mengirim sejumlah individu untuk evaluasi lebih lanjut dan penilaian komprehensif dari gejala dan temuan mereka di Amerika Serikat," kata juru bicara Heather Nauert, Rabu (7/6).
Departemen Luar Negeri mengerahkan tim untuk memeriksa karyawan dan anggota keluarga mereka di konsulat. Profesional medis akan terus melakukan evaluasi penuh untuk menentukan penyebab gejala yang dilaporkan. Apakah temuan itu konsisten dengan catatan yang terkena dampak sebelumnya. "Atau mungkin sama sekali tidak terkait," kata Nauert.
The New York Times melaporkan, Departemen Luar Negeri telah mengevakuasi setidaknya dua orang Amerika yang jatuh sakit setelah mendengar suara-suara aneh di Cina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan pada Kamis (7/6), sejauh yang dia ketahui, pemerintah Cina tidak memiliki komunikasi formal dengan pejabat AS pada kasus baru. Pihak Cina juga telah menyelidiki insiden ini.
"Saat ini, belum ada penemuan petunjuk atau alasan yang menyebabkan situasi yang disebut Amerika Serikat," kata Hua pada konferensi pers reguler di Beijing.
Ia menambahkan Cina melindungi diplomat asing sesuai dengan konvensi internasional. Jika benar-benar ada masalah, kata ia, maka pihak AS dapat langsung menghubungi Beijing untuk berkomunikasi.
"Cina akan terus menyelidiki dan berkoordinasi dengan penuh tanggung jawab dengan sikap yang bertanggung jawab," kata Hua.
Empat anggota staf Amerika di konsulat AS di Guangzhou mengarahkan Reuters ke kantor pers kedutaan Beijing. Seorang pejabat pemerintah AS di sana menegaskan bahwa hanya ada satu kasus yang dikonfirmasi di Cina, yang diumumkan bulan lalu.
Selain kedutaan Beijing dan konsulat Guangzhou, AS mengoperasikan konsulat di kota-kota Cina daratan Chengdu, Shanghai, Shenyang dan Wuhan.
Sementara itu, menurut Departemen Luar Negeri, tahun lalu, 24 pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga di Kuba menunjukkan gejala, yang mirip dan terkait dengan gegar otak dan cedera otak traumatis ringan.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo merilis mengatakan, departemen membentuk satuan tugas pada bulan lalu.