REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti arus mudik jalur laut juga memiliki titik krusial. Budi mengatakan, titik tersebut tidak jauh berbeda dengan arus mudik dan balik Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
"Dari tahun ke tahun itu titik krusial jalur laut seperti Pelabuhan Kalianget, Madura, dan Jawa Timur, selalu terdapat penumpang yang liar," kata Budi di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018 Kemenhub, Kamis (7/6).
Untuk itu, Budi meminta kepada Syahbandar agar ketap melakukan pengawasan jumlah penumpang mudik yang melintas di titik tersebut. Budi menegaskan setiap penumpang harus menggunakan jaket keselamatan.
Baca juga, Tren Pemudik Jalur Laut Cenderung Menurun
Budi menambahkan, pihaknya sudah melakukan antisipasi untuk menghadapi kondisi tersebut. "Kami sudah menyiapkan kapal-kapal milik Kemenhub untuk melakukan pengawalan apabila terdapat penumpang berlebih," jelas Budi.
Selain tiga pelabuhan tersebut, Budi menuturkan masih ada beberapa titik krusial lainnya. Empat titik penting lainnya di sektor perhubungan laut yaitu pelabuhan di Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, dan Makassar sehingga Budi meminta seluruh pihak untuk mempersiapkan dengan baik.
Kemenhub memprediksi terdapat dua kali puncak arus mudik, yaitu 8-9 Juni 2018 dan 12-13 Juni 2018. Sementara untuk arus balik, semula puncaknya akan terjadi pada 24-25 Juni 2018 namun setelah dievaluasi, arus balik akan lebih banyak pada 19-20 Juni 2018. Sementara untuk jumlah pemudik, Kemenhub memprediksi akan mencapai 19,5 juta orang atau mengalami kenaikan sebesar 5,17 persen dari tahun lalu yang berjumlah 18,6 juta orang.
Baca juga, IPC Fasilitasi 20.800 Pemudik Pulang Kampung