Jumat 08 Jun 2018 11:01 WIB

Penjelasan Amien Rais Mengenai Koalisi Keumatan

Koalisi Keumatan bukan hanya bicara agama Islam dan umat Islam, tapi juga kebangsaan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Budi Raharjo
 Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bertemu di depan kabah.
Foto: Istimewa
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bertemu di depan kabah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais memberikan penjelasan mengenai rencana koalisi keumatan. Usulan koalisi ini mencuat saat pertemuan Amien dengan Prabowo Subianto dan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mekkah akhir pekan lalu.

Amien mengatakan koalisi keumatan bukan hanya bicara mengenai agama Islam dan umat Islam. Tapi dalam koalisi keumatan ada juga kepentingan kebangsaan.

"Jangan salah sangka dengan koalisi keumatan. Karena di balik koalisi keumatan, ada koalisi kebangsaan. Jadi keumatan dan kebangsaan itu dua sisi dari mata uang yang sama," kata Amien Rais melalui penjelasan yang direkam melalui instagram resmi miliknya, Jumat (8/6).

Mantan Ketua Umum PAN itu menambahkan koalisi keumatan memikirkan nasib bangsa yang kurang bagus di tengah kepungan kepentingan bangsa asing. Amien melihat bagaimana modal asing yang menguasai Indonesia.

Kemudian, begitu banyak proyek-proyek infrastruktur di Indonesia juga lebih banyak diserahkan kepada pihak asing. Sehingga tenaga kerja yang dipakai pun juga tenaga kerja asing di saat masih banyak tenaga kerja lokal belum mendapat pekerjaan.

"Utang negara pun memprihatinkan," ujar Amien.

Pekan lalu Amien Rais dan Prabowo menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah. Setelah itu keduanya sama-sama menemui Rizieq di kediamannya yang tak jauh dari Mekkah.

Sebelum pertemuan tersebut memang sudah ramai diberitakan bahwa Rizieq mendorong agar dibentuk koalisi keumatan yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, PAN dan Partai Bulan Bintang.

Selang beberapa hari setelah kedatangan Amien dan Prabowo, Rizieq juga dikunjungi oleh beberapa petinggi PKS yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement