REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan pemantauan Tim Posko Nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga 7 Juni 2018 (H-8) menjelang Hari Raya Idul Fitri 2018, sebanyak 470 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) sudah kembali menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.
Sesuai arahan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, 571 SPBU di Jamali akan kembali menyediakan Premium guna mengantisipasi lonjakan permintaan BBM khususnya jenis premium di sepanjang jalur arus mudik libur Idul Fitri di wilayah Jamali.
"Dari total 571 SPBU di Jamali yang ditargetkan menyediakan kembali premium, sudah sebanyak 470 SPBU yang sudah beroperasi, artinya sudah mencapai 82 persen dari yang ditargetkan," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/6).
Tim posko ESDM melaporkan kondisi stok BBM secara nasional status 7 Juni 2018 terpantau pada kondisi normal, dengan ketahanan stok BBM jenis premium untuk 27 hari, solar 19 hari, pertalite 22 hari, Kerosene 60 hari, Pertamax/Akra 92 : 20 hari, Pertamax Turbo 45 hari, Pertamina Dex 35 hari, dan Avtur 30 hari. Sementara untuk LPG juga pada kondisi normal untuk ketahanan stok 18 hari.
Untuk kondisi ketenagalistrikan, neraca daya pada 6 Juni 2018 juga pada kondisi normal. Daya mampu pasok nasional sebesar 37,8 MW dengan beban puncak sebesar 34,9 MW sehingga kapasitas cadangan daya nasional sebesar 2,9 MW.
Dari 22 sistem kelistrikan yang ada, sebanyak 18 sistem dengan status normal dengan cadangan cukup dan 4 sistem dengan status siaga (Jawa Bali, Kalbar, Kalselteng, dan Lombok).
Sementara untuk kondisi geologi, Tim Posko ESDM melaporkan status tanggal 7 Juni 2018 untuk Gunung Sunabung di Provinsi Sumatera Utara masih dalam status AWAS/level IV, Gunung Agung di Provinsi Bali status SIAGA/level III, 19 Gunung api termasuk gunung Merapi di Yogyakarta berstatus WASPADA, dan 49 gunung api berstatus NORMAL/level I.
Khusus untuk Gunung Merapi, tim posko melaporkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 30 meter dari puncak.
Sebagai informasi, untuk mempermudah pengawasan dan pengaduan dari masyarakat pada periode Hari Raya Idul Fitri 2018 di bidang energi, Kementerian ESDM telah menyediakan layanan call center 1500335 dan Posko Nasional Sektor ESDM yang dibentuk untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi pada masa libur Idul Fitri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Kamis (7/6) malam, mengunjungi SPBU 44-55518 di Jl. Kaliurang Km 11,5 Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Jonan ingin memastikan ketersediaan premium di SPBU tersebut.
"Ini mau lihat saja, kan ditambah 571 SPBU (yang menjual premium) di seluruh Jawa Madura Bali," tutur Jonan melalui siaran persnya, Jumat (8/6).
Jonan memastikan bahwa seluruh SPBU tersebut akan menyalurkan premium dalam waktu dekat. "Mungkin sekarang separuh, tapi besok sudah penuh 571 SPBU dari 1519. Jadi nanti kira-kira 2090 SPBU di Jamali ada premiumnya," ujar Jonan.
Lebih lanjut Jonan menjelaskan, Pertamina akan memasok premium dengan jumlah yang cukup banyak, yaitu 8.000 liter per hari untuk setiap SPBU. Meski demikian, Jonan akan tetap memantau perkembangan penjualan BBM premium dalam waktu satu bulan. "Kalau memang animonya masih tinggi, ya kita sediakan, tapi kalau animonya sangat rendah kita evaluasi bagaimana sebaiknya," pungkas Jonan.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan meminta agar setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjual premium paling tidak delapan kiloliter setiap hari. Dengan jumlah tersebut, Jonan berharap akses masyarakat mendapatkan premium bisa lebih besar.
"Setiap SPBU itu akan melayani itu tiap hari sampai dengan 8.000 liter," ujar Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/6).
Jonan menjelaskan, meski pemerintah memasok premium, namun Jonan berharap agar masyarakat juga cerdas dalam membeli BBM. Ia berharap orang orang yang mampu dan tak layak disubsidi tidak membeli Premium.