Jumat 08 Jun 2018 13:19 WIB

Hidayat Nur Wahid Pertanyakan Pengunduran Diri Yudi Latif

Pancasila harus disosialisasikan secara maksimal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Yudi Latif
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Yudi Latif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mempertanyakan mundurnya Yudi Latif yang memilih mundur sebagai Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) per Jumat (8/6) hari ini. Padahal, Yudi Latif baru setahun dalam organisasi yang sudah berubah nama tersebut.

"Tentu yang paling mengerti Pak Yudi Latif untuk kemudian menjelaskan secara jujur dan terbuka mengapa beliau mundur, padahal kan baru setahun saja, sekalipun dalam setahun itu sudah terjadi perubahan sistem berorganisasinya dari UKP-PIP menjadi BPIP," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/6).

Hidayat menilai sebaiknya Yudi Latif menjelaskan perihal mundurnya tersebut seobyektif mungkin. Hal tersebut untuk memberi penjelasan terkait internal BPIP yang mendapat sorotan beberapa waktu terakhir.

"Itu adalah dalam tanda kutip keputusan yang diambil Pak Yudi yang saya berharap bahwa keputusan ini kemudian memberikan penjelasan tentang posisi daripada BPIP karena kan kemarin mendapatkan sorotan ya," ujar Politikus PKS tersebut.

Ia melanjutkan, di satu pihak semua pihak menginginkan Pancasila betul-betul disosialisasikan dengan maksimal. Sebab, BPIP memang salah satu tugasnya untuk menyosialisasikan Pancasila.

"Jadi apakah beliau sedang memberikan keteladanan, atau kemudian hal yang lain memang beliau ingin sampaikan kepada publik, kita tunggu lebih lanjut daripada penjelasan dari Pak Yudi tapi saya menghormati keputusan beliau," kata Hidayat.

Yudi Latif mengumumkan pemunduran dirinya dari jabatan sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yudi beralasan dirinya muncur agar adanya penyegaran kepemimpinan baru di BPIP.

"Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan," kata Yudi melalui keterangan tertulis yang dimuat di laman resmi Kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (8/6).

Yudi diketahui adalah pejabat Kepala BPIP sejak lembaga tersebut masih bernama Unit Kerja Presiden -Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) sejak 7 Juni 2017. UKP-PIP kemudian bertransformasi menjadi BPIP sejak 28 Februari 2018 ini. Yudi memundurkan diri terhitung sejak Kamis (7/6) tepat setahun sejak dirinya dilantik menjadi Kepala BPIP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement