REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Organisasi Jama'atu Nasril Islam (JNI) di bawah kepemimpinan Sultan Sokoto, Alhaji Muhammad Sa'ad Abubakar, menyerukan umat Islam untuk menggunakan 10 hari terakhir Ramadhan ini untuk beribadah dengan maksimal. Kelompok komunitas Muslim yang bermarkas di kota Kaduna, Nigeria, ini menyerukan umat Muslim di sana untuk lebih banyak membaca Alquran.
Selain meningkatkan pemahaman pada Alquran, mereka juga menyerukan umat untuk hidup sesuai dengan ajaran dan pedoman Alquran bagi martabat individu dan umat Islam sendiri.
Sekretaris Jenderal JNI, Dr Khalid Aliyu Abubakar, mengatakan semangat dalam menjalankan shalat wajib lima waktu, shalat Tarawih, yang dikenal sebagai Qiyamu-Ramadhan dan shalat di tengah malam yang dikenal sebagai Qiyamul-Lail harus dipertahankan selama hari-hari terakhir Ramadhan dan juga seterusnya.
Menurut JNI, menandai hari ke-20 Ramadhan pada 5 Juni lalu, menjadi malam yang mulai digunakan untuk mencari malam yang paling diberkati atau Laylatul Qadar. Malam yang berkah tersebut umumnya dicari di malam-malam pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.
"Kita harus waspada terhadap Lailatul Qadr, yang sering muncul di salah satu dari lima malam yang luar biasa, menurut hadits Nabi Muhammad (SAW). Oleh karena itu, Jama'atu Nasril Islam (JNI) di bawah kepemimpinan Yang Mulia, Sultan Sokoto dan Presiden-Jenderal, menggunakan media ini, untuk memohon kepada Allah (SWT) dalam rangka memfasilitasi bagi kita menjalankan sembilan terakhir yang tersisa atau sepuluh hari dengan sukses. Semoga Allah juga memperkuat iman kita kepada-Nya dan membebaskan negara tersayang kita dari masa-masa sulit dan mencoba momen-momen yang kita lewati dan dunia Muslim pada umumnya. Aamin," demikian pernyataan JNI, seperti dilansir di Nigerian Tribune, Jumat (8/6).
Dalam hal ini, JNI menyerukan umat Islam untuk meningkatkan kebaikan dalam bentuk sedekah bagi orang miskin, orang yang membutuhkan, anak yatim dan penyandang disabilitas di masyarakat. Terutama, karena banyak keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Oleh karena itu, umat Muslim diingatkan tentang Zakat Idul Fitri, yang seharusnya diberikan kepada yang membutuhkan dalam tiga hari terakhir Ramadhan atau pada jam-jam awal Hari Raya Idul Fitri sebelum dimulainya shalat I'ed," tambah pernyataan JNI.