REPUBLIKA.CO.ID, BINUSAN -- Binusan adalah sebuah nama desa yang berada di ujung pulau dan perbatasan wilayah Kabupaten Nunukan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan tradisional, pekebun kecil, petani rumput laut dan sebagiannya bekerja di perkebunan sebagai penjaga kebun sawit. Untuk menjangkau lokasi ini harus mengarungi lautan dengan menggunakan kapal dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selama kurang lebih delapan jam.
Tidak hanya itu, menuju Desa Binusan ini pun harus menempuh kembali jalan daratan selama tiga jam. Kerap kali himpitan ekonomi dan pendidikan yang relatif rendah juga menjadi faktor pendukung lambatnya proses pembangunan di daerah ini. Desa ini masih sangat membutuhkan sentuhan tangan-tangan para dermawan. Desa Binusan merupakan daerah yang masuk kategori miskin dan rawan pendangkalan akidah.
"Untuk bisa mendapatkan penghasilan setiap hari Rp 50 ribu saja luar biasa sulitnya. Apalagi ditambah dengan beban biaya hidup yang lumayan tinggi. Belum lagi daerah ini memang terkenal rawan Kristenisasi," ujar Deddy al Bughury, salah satu Panitia Kampung Ramadhan LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara) pada Selasa (5/6) dari Nunukan.
Sebelum kehadiran IZI lewat Kampung Ramadhannya, warga di Desa Binusan kurang peduli dengan kegiatan pada bulan Ramadhan. Masjid dan mushala begitu sepi dari aktivitas warga.
"Kami sengaja memilih Desa Binusan di Kabupaten Nunukan sebagai salah satu lokasi Kampung Ramadhan IZI 2018. Desa ini masuk pada wilayah 3T yang memang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Nunukan. Dari akses perjalanan pun benar-benar memprihatinkan. Belum lagi dari segi fasilitas dan akses masih sangat terbatas. Jadi itu alasan mengapa IZI memilih Desa Binusan sebagai Kampung Ramadhan," kata Kepala Perwakilan IZI Kalimantan Utara Herlan Fauzy.
Tetapi tidak dengan sekarang, adanya program Kampung Ramadhan di Desa Binusan pada tahun ini, begitu membantu dan mengurangi beban kesulitan warga Binusan selama ini. Masjid dan mushala di desa ini seketika berubah menjadi ramai lewat berbagai sajian program Kampung Ramadhan seperti ifthar jamai, tarawih dan tadarus Alquran.
Ternyata ini dikarenakan program Kampung Ramadhan IZI yang memenuhi semua kebutuhan warga di Desa Binusan. IZI menyediakan makanan buka puasa, paket sembako Ramadhan, sampai menghadirkan juru dakwah IZI (dai) agar warga tetap terjaga pemahaman keislamannya.
"Untuk selanjutnya, semoga IZI dapat terus menghadirkan berbagai program pemberdayaan bagi masyarakat dhuafa di Desa Binusan agar mereka bisa bangkit yang nantinya turut memberdayakan. Semoga IZI mampu hindarkan masyarakat dari penyakit kemiskinan," ujar salah satu warga Desa Binusan.