REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit pada Kamis (7/6) menyerukan upaya internasional yang efektif agar menghentikan peningkatan pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina. Selain itu, pelaku kejahatan kemanusiaan juga dimintai pertanggungjawabannya.
"Masyarakat internasional mesti bergerak untuk menekan dengan keras dan aktif atas Israel agar menghentikan pelanggaran sehari-harinya terhadap orang Palestina dan menjamin bahwa yang melakukan kejahatan itu akan dimintai pertanggungjawaban," kata Aboul-Gheit dalam pertemuannya dengan Koordinator Khusus PBB bagi Proses Perdamaian Timur Tengah Nikolay Mladenov.
Kedua diplomat tersebut membahas perkembangan terkini yang berkaitan dengan masalah Palestina dan cara untuk menyediakan perlindungan yang diperlukan buat orang Palestina. Mladenov mengatakan pembunuhan dan cederanya ratusan orang Palestina di Jalur Gaza oleh tembakan pasukan keamanan Israel telah menciptakan iklim yang tak layak bagi dihidupkannya kembali proses politik antara Palestina dan Israel.
Konflik yang berlangsung antara Palestina dan Israel telah berlanjut sejak berdirinya Israel, yang didukung Barat, dengan menduduki wilayah Palestina pada 1948. Sedikitnya 122 orang Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak 30 Maret, hari pertama "Pawai Akbar Kepulangan" Palestina untuk menentang blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007.
Bentrokan bertambah pawah oleh tindakan peresmian Kedutaan Besar AS di kota suci sengketa Yerusalem pada Mei, setelah Presiden AS Donald Trump pada Desember 2017 mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.