Jumat 08 Jun 2018 16:55 WIB

Jika KTT Berhasil, Trump Izinkan Kim ke Gedung Putih

Masalah utama di KTT adalah permintaan AS agar Korut melepaskan program nuklirnya

Rep: Winda Destiana Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Korea Utara Kim Jong-un (kanan).
Foto: The Star Online
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Korea Utara Kim Jong-un (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia terbuka untuk mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke Gedung Putih jika KTT pekan depan sukses. Dia juga bersedia pergi jika pembicaraan itu tidak berjalan dengan baik.

"Tentu saja saya pikir itu akan diterima dengan baik," kata Trump pada Kamis selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

(Baca: Kunjungan Moon ke Rusia yang Pertama Sejak 1999)

Sebelumnya dikabarkan Trump ingin Kim menandatangani perjanjian untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953, yang disimpulkan hanya dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

"Kami bisa menandatangani perjanjian, karena Anda tahu itu akan menjadi langkah pertama. Kami melihatnya, kami membicarakannya dengan banyak orang lain," kata Trump kepada wartawan. "Itu mungkin bagian yang mudah. Bagian yang sulit tetap setelah itu."

(Baca: Peniru Kim Jong-un Ditangkap Imigrasi Singapura)

Trump menambahkan bahwa ia berharap suatu saat hubungan AS dengan pemerintah rahasia Kim dapat dinormalkan. Masalah utama untuk KTT 12 Juni di Singapura adalah permintaan AS agar Pyongyang meninggalkan program senjata nuklir yang sekarang mengancam Amerika Serikat.

Korea Utara telah menolak menyerahkan persenjataannya secara sepihak, dan membela program nuklir dan rudalnya sebagai pencegah terhadap apa yang dilihatnya sebagai agresi AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Kamis menegaskan kembali sikap Washington sebelum memasuki pembicaraan. Pompeo mengatakan Trump akan menolak apa pun yang tidak sepenuhnya dari denuklirisasi Korut.

"Presiden Trump berharap. Tetapi dia juga akan menuju puncak dengan mata terbuka lebar," kata Pompeo di Gedung Putih setelah konferensi pers Trump-Abe.

(Baca: John Bolton Dibangkucadangkan dalam KTT AS-Korut)

Pompeo, bagaimanapun, menambahkan bahwa AS akan bekerja untuk menjamin keamanan Korea Utara jika ia melakukan denuklirisasi. "Trump siap untuk memastikan sebuah DPRK bebas dari senjata pemusnah massal dan menjadikannya negara yang aman," kata Pompeo.

Pompeo berencana untuk tinggal di kawasan itu setelah KTT dan akan bertolak ke Cina gunan membahas langkah selanjutnya terkait Pyongyang. Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa dia akan keluar dari pembicaraan jika dia merasa dia harus, dan akan meningkatkan tekanan sanksi AS terhadap Korea Utara jika pembicaraan tidak berjalan dengan baik.

"Aku benar-benar siap untuk pergi," katanya.

Sementara itu, Pompeo, yang telah dua kali bertemu Kim di Pyongyang, mengatakan ia yakin pemimpin Korea Utara itu siap untuk mengambil langkah-langkah "berani" untuk mengubah jalan negaranya. "Dia telah menunjukkan kepada saya secara pribadi bahwa dia siap untuk melakukan denuklirisasi," kata Pompeo, dilansir laman AP.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement