Jumat 08 Jun 2018 18:23 WIB

Diajak Gabung Koalisi Umat, Demokrat Fokus ke Poros Ketiga

Sebagai partai penyeimbang, Demokrat merasa leluasa untuk membentuk koalisi.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
 Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.
Foto: DPR RI
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berharap tidak hanya PKS dan PAN yang diharapkan bisa bergabung ke koalisi yang disebut pembina Persaudaraan Alumni (PA) 212 Rizieq Shihab sebagai koalisi keumatan, tetapi juga Partai Demokrat diharapkan ikut bergabung. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menegaskan bahwa Partai Demokrat saat ini tengah fokus membentuk poros ketiga.

"Kami di Partai Demoktat betul-betul mempunyai keleluasaan dalam strategi ini karena kita ketahui Demokrat kan sebagai partai penyeimbang. Jadi, bukan the rulling party, tapi juga bukan partai oposisi sehingga mempunyai kemampuan strategi yang sangat unggul, dalam hal ini Partai Demokrat bisa saja membentuk poros ketiga," kata Agus, Jumat (8/6).

Ia pun tidak menampik jika nantinya Partai Demokrat bisa saja merapat ke salah satu poros. Namun, upaya pembentukan poros ketiga masih menjadi prioritas Partai Demokrat.

"Sehingga di dalam poros ketiga ini tentunya sangat perlu dibutuhkan dukungan-dukungan dari parpol. Dukungan parpol inilah yang sekarang sedang dihimpun, sedang dilaksanakan oleh partai untuk betul-betul bisa mewujudkan poros ketiga," ucapnya.

Wakil Ketua DPR tersebut menilai poros ketiga dinilai penting untuk memberikan efek demokratis kepada masyarakat. Sekaligus,  juga memberikan suasana yang lebih baik dan lebih demokratis di dalam pemilu itu sendiri.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan penjelasan mengenai rencana koalisi keumatan. Amien mengatakan, koalisi keumatan bukan hanya bicara mengenai agama Islam dan umat Islam. Dalam koalisi keumatan ada juga kepentingan kebangsaan.

"Jangan salah sangka dengan koalisi keumatan. Karena di balik koalisi keumatan, ada koalisi kebangsaan. Jadi, keumatan dan kebangsaan itu dua sisi dari mata uang yang sama," kata Amien Rais melalui penjelasan yang direkam melalui Instagram resmi miliknya, Jumat (8/6).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement