REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 1439 H, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Bakauheni Lampung memprioritaskan angkutan penumpang, motor, mobil pribadi, dan truk sembako. Sedangkan angkutan truk nonsembako pihaknya menyediakan kantor parkir dalam Pelabuhan Bakauheni.
Memasuki H-7 arus mudik Jumat (8/6), jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Bakauheni menuju Merak mulai ramai. ASDP tetap mendahulukan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, juga truk sembako dibandingkan truk nonsembako.
"Tetap kita memprioritaskan kendaraan pribadi dan truk sembako, sedangkan truk nonsembako kita siapkan tempat parkir di pelabuhan berkordinasi dengan KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan)," kata General Manager PT ASDP Bakauheni Anton Murdiyanto, Jumat (8/6).
Sebelum ada pelarangan truk nonsembako yang diatur dengan Peraturan Menteri Perhubungan, ia mengatakan pada arus mudik tetap melihat kondisi pemudik dan kendaraan. Bila terjadi kepadatan pihaknya memprioritaskan pemudik kendaraan pribadi dan truk sembako, sedangkan kondisi lengang truk nonsembako dapat menyeberang.
Bila terjadi kepadatan pemudik berkendaraan, ASDP membatasi penyeberangan truk barang nonsembako dan menyediakan tempat parkir di area pelabuhan. Area kantong parkir truk nonsembako tersebut berdaya tampung 3.820 kendaraan beragam jenis. Selain itu, ASDP berkoordinasi dengan kepolisian menyiapkan tempat parkir truk nonsembako di jalan lintas Sumatra dan rumah makan.
Pemantauan Republika.co.id, truk nonsembako masih melintas di Jalinsum ruas Jalan Soekarno Hatta menuju Pelabuhan Bakauheni, pada H-7 Jumat (8/6). Para sopir truk mengejar hari pelarangan menyeberang pada H-4 dan H-3 bertepatan dengan pucak arus mudik. "Kalau sekarang H-7 masih boleh menyeberang ke Merak," kata Gani, sopir truk nonsembako tujuan Serang.