Jumat 08 Jun 2018 23:43 WIB

Pengamat: Pertemuan Prabowo-Puan Mungkin Bahas Poros Ketiga

Pengamat menilai pertemuan antara Puan Maharani dan Prabowo bisa dimaknai istimewa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Foto: dok. Pribadi
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, rencana pertemuan politikus PDIP Puan Maharani dangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bisa dimaknai istimewa. Bukan tidak mungkin pertemuan tersebut membahas terkait pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Ini jadi pertemuan istimewa jika pembahasan terkait Pilpres 2019. Saya membaca pertemuan Puan dengan Prabowo bisa saja sebagai konsolidasi agar tidak ada potensi poros ketiga," kata Pangi, Jumat (8/6).

Pangi menilai, tidak tertutup kemungkinan dalam pertemuan tersebut ada kesepakatan agar Gerindra dan PDIP menjaga parpol-parpol yang berpotensi bergabung agar tidak melompat ke poros ketiga. Pangi menyebut ada Partai Demokrat dan PAN di kelompok ini, meski jumlah suaranya secara nasional belum memenuhi syarat untuk mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden.

Prabowo diminta untuk 'menjaga' PKS agar tetap berada di koalisi Gerindra dan PKB tetap berada di lingkaran Jokowi. Bahkan sekalipun PKB bergabung dengan Gerindra, itu bukan masalah bagi Jokowi. Yang terpenting dua partai itu tidak bergabung ke poros tengah.

"Prabowo harus mengunci PKS dan PKB agar tidak lompat pagar ke koalisinya Demokrat. Kalau di koalisi Jokowi aman, ada Golkar, PPP, Nasdem," katanya.

Situasi inilah, menurut Pangi, yang menyulitkan poros ketiga terbentuk. Di samping belum tercukupinya syarat dukungan untuk pencalonan presiden dan wakil presiden, aktor untuk mengisi poros ketiga juga tidak terlihat, selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).  Meski ada pula beberapa nama, seperti Anies Baswedan dan Rizal Ramli yang berdasarkan sejumlah survei memiliki elektabilitas tinggi, namun tetap akan sulit maju tanpa kendaraan partai politik.

Seperti diketahui, politikus PDIP Puan Maharani berencana akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal ini diakui Puan yang menyatakan akan bertemu dalam waktu dekat ini. Namun, Puan tidak menjelaskan secara rinci apa yang akan menjadi topik pembicaraan.

"Insya Allah ini kan masalahnya teknis, waktu beliau sibuk saya juga ada kegiatan, tapi insya Allah pastinya secepatnyalah," kata Puan meyakinkan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6).

Baca juga: Politikus Gerindra Sebut Koalisi dengan PDIP Bisa Terulang

Sementara menanggapi rencana tersebut, politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa merespons baik adanya rencana pertemuan kedua tokoh tersebut. "Ya memang bagi kami di Gerindra, komunikasi itu kan sebenarnya selalu berjalan dengan PDIP ya. Tentu dialog-dialog di antara kami itu banyak hal yang dibicarakan," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (7/6).

Desmond pun mengaku paham dengan kesibukan kedua tokoh tersebut sehingga pertemuan tersebut belum kunjung terealisasikan hingga saat ini. Terlebih lagi, lanjut Desmond, Puan adalah seorang menteri yang juga disibukkan dengan berbagai kegiatan.

"Ya tentunya saya bersyukur kalau memang jadi ketemu urusan-urusan yang mungkin hari ini ada perbedaan jadi tidak ada lagi perbedaan itu. Ini yang tentunya ke depan kita bisa bersama-sama lagi seperti 2009," katanya mengharapkan.

Menurut Desmond, kemungkinan Partai Gerindra berkoalisi kembali dengan PDI Perjuangan seperti pada Pemilu 2009 bukan sesuatu hal yang mustahil. Yang menjadi persoalan, menurut dia, adalah apakah Joko Widodo bisa menyatukan partai-partai semuanya untuk mendukung dirinya di pilpres 2019 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement