REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta mengingatkan pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk tak menyalahgunakan dana yang kini bisa ditarik tunai. Ia meminta dana tersebut tak digunakan untuk hal-hal yang konsumtif.
"Jadi kita ingin semuanya mengawasi. Masyarakat sekitarnya mengawasi. Jangan sampai porsi tunai ini malah dipakai untuk hal-hal yang konsumtif," kata Sandiaga di TPU Karet Bivak, Jalan Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
Sandiaga mengatakan, pencairan sebagian dana KJP Plus merupakan tindak lanjut dari keluhan para pemilik KJP Plus. Mereka mengeluh banyaknya pengeluaran yang tidak bisa dipenuhi dengan KJP Plus. Oleh karena itu, perlu porsi KJP Plus yang bisa ditarik tunai. Dana ini akan digunakan untuk persiapan sekolah para siswa, misal sarapan, bekal, atau transportasi.
"Kita sudah ada guidelines-nya. Datanya bisa langsung ke dinas pendidikan. Selama dua tahun KJP, banyak yang terima kasih ke KJP. Tapi ada tambahan yang mereka perlukan dalam bentuk tunai," ujar dia.
Sandiaga tak menjelaskan bagaimana mekanisme pengawasan yang akan dilakukan terhadap dana tunai ini. Ia hanya mengatakan dana itu harus dimanfaatkan sesuai kegunaannya. Pencairan dana akan dimonitor dengan seksama. Proses ini akan melibatkan seluruh elemen pendidikan, termasuk masyarakat sekitar.