REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Kehormatan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) disambut baik berbagai pihak. Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Suzie Sudarman menilai bergabungnya Indonesia ke dalam salah satu keanggotaan tidak tetap DK PBB sebagai suatu sinyal positif.
"Sinyal bagus karena Indonesia kan mayoritas muslim ya, saya kira bisa menyuarakan moderasi Islam melalui organisasi internasional terutama untuk membela negara-negara yang tidak teratasi setelah pecahnya konflik di mana-mana," kata Kepala Pusat Kajian Wilayah Amerika tersebut kepada Republika, Sabtu (9/6).
Ia menuturkan ada sejumlah manfaat yang bisa didapat Indonesia setelah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB mengalahkan perolehan suara Maldives. Pertama nama Indonesia akan semakin meningkat, karena siapa saja bisa memberikan usulan.
"Jadi anggota tidak tetap PBB pun bisa mengusulkan sesuatu yang terbaik menurut anggapannya dan meningkatkan legitimasi Indonesia sebagai negara yang berkehendak menciptakan perdamaian dunia," jelasnya.
Selain itu Indonesia juga bisa berkesempatan menyampaikan aspirasi sesuai dengan apa yang diinginkan Indonesia, serta memperoleh peluang interaksi dengan sesama anggota.
"Terutama untuk mencerdaskan bangsa. Mencerdaskan bangsa bahwa Indonesia punya andil dalam menciptakan kedamaian dunia artinya bangsa dan rakyat Indonesia harus bangga," ujarnya.
Untuk diketahui, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB setelah mengalahkan Maldives dalam pemungutan suara. Dilansir Washington Post, kemenangan Indonesia tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Umum Majelis PBB Miroslav Lajcak yang memimpin proses voting.
Selain Indonesia, empat negara lain yang juga berhasil menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni Jerman, Belgia, Afrika Selatan dan Republik Dominika.