Ahad 10 Jun 2018 06:58 WIB

KPK Tahan Bupati Tulungagung

Bupati Tulungagung ditahan terkait suap Rp 1 M proyek infrastruktur jalan.

Polisi bersenjata berjaga saat digelarnya operasi penggeledahan oleh KPK di depan pintu gerbang rumah calon bupati pejawat Tulungagung Syahri Mulyo, di Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (9/6). Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari bukti tambahan atas keterlibatan Syahri itu dalam dugaan korupsi proyek peningkatan infrastruktur jalan tahun 2017 yang saat ini tengah disidik KPK.
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Polisi bersenjata berjaga saat digelarnya operasi penggeledahan oleh KPK di depan pintu gerbang rumah calon bupati pejawat Tulungagung Syahri Mulyo, di Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (9/6). Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari bukti tambahan atas keterlibatan Syahri itu dalam dugaan korupsi proyek peningkatan infrastruktur jalan tahun 2017 yang saat ini tengah disidik KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK menahan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo seusai diperiksa sekitar 7 jam sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan suap sebesar Rp 1 miliar dari pengusaha terkait proyek infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung. "SM (Syahri Mulyo), Bupati Tulungagung ditahan 20 hari pertama di Rutan Polres Jakarta Timur," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Ahad (10/6) pagi.

Syahri keluar dari Gedung KPK RI dengan mengenakan rompi oranye tahanan KPK sekitar pukul 04.40 WIB. Ia menyerahkan diri ke KPK pada hari Sabtu (9/6) sekitar pukul 21.30 WIB setelah lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, Rabu (6/6) dini hari.

"Kami hargai penyerahan diri tersebut. Sikap kooperatif terhadap proses hukum tentu akan berimplikasi lebih baik bagi tersangka ataupun penanganan perkara itu sendiri," ujar Febri.

Sebelumnya, sempat beredar video Syahri yang mengatakan bahwa dirinya adalah "korban politik" sehingga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Namun, Syhari yang mencalonkan diri sebagai Bupati Tulungagung 2018 hingga 2023 bersama pasangannya Marwoto, meminta para pendukungnya untuk tetap memenangkan pasangan tersebut pada pemungutan suara 27 Juni 2018.

KPK menetapkan Bupati Tulungagung 2013-2018 Syahri Mulyo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung Sutrisno, dan Agung Prayitno dari pihak swasta sebagai tersangka penerima suap, sedangkan tersangka pemberi suap adalah pengusaha Susilo Prabowo. Susilo Prabowo diduga menyuap Bupati Tulungagung Syahri Mulyo melalui Agung Prayitno sebesar Rp 1 miliar terkait dengan "fee" proyek-proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung.

Pemberian tersebut adalah pemberian ketiga setelah Syahri menerima pemberian pertama sebesar Rp 500 juta dan pemberian kedua sebesar Rp 1 miliar. Susilo Prabowo adalah salah satu kontraktor yang kerap memenangi proyek-proyek di Pemkab Tulungagung sejak 2014 hingga 2018.

Susilo Prabowo disangkakan melanggar Pasal 5 Ayat (1) Huruf a atau Huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 juncto Pasal 65 KUHP. Syahri Mulyo, Agung Prayitno, dan Sutrisno disangkakan melanggar Pasal 12 Huruf a atau Pasal 12 Huruf b atau Pasal 11 UU No. 31/1999 yang diubah dengan UU No. 20/2001 jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement