Ahad 10 Jun 2018 14:41 WIB

Jenazah TKI Tertahan di Malaysia karena Biaya

Almarhum adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang meninggal karena sakit.

Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jember Provinsi Jawa Timur Amintyas Wahyudi (34) masih tertahan di Rumah Sakit Kuala Lumpur Malaysia. Penyebabnya, yakni keluarga kesulitan biaya.

"Almarhum adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang meninggal karena sakit infeksi virus pada otak," ujar Koordinator Info Warga Jember (IWJ) Malaysia, Imam Wahyudi di Kuala Lumpur, Ahad (10/6).

Almarhum beralamatkan di Dusun Sumuran RT 002 / RW 013 Desa Klompangan Kecamatan Ajung Jember Jawa Timur "Sebelumnya almarhum mendapatkan perawatan intensif di Hospital Kuala Lumpur namun pada akhirnya almarhum meninggal pada tanggal 27 Mei 2018," katanya.

Imam mengatakan saat ini jenazah berada di RS Kuala Lumpur Malaysia. Biaya yang dibutuhkan untuk mengambil jenazah dari rumah sakit adalah RM 14 ribu, yaitu Rp 49 juta. 

“Karena itu kami membuka donasi untuk saudara kita tersebut agar segera bisa dimakamkan oleh pihak keluarga," katanya.

Dia mengatakan donasi bisa disalurkan melalui Bank Mandiri 143-00-2061- 0000 atas nama Info Warga Jember. Donasi juga bisa disalurkan melalui CIMB Bank Malaysia 8602891644 atas nama Carmine Falcone. 

Project Officer Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto beberapa waktu lalu mengatakan ada laporan dari adik kandung almarhum, Indah Yuliati Ningrum, bahwa kakaknya dalam kondisi sakit parah di Malaysia. Dia pun berharap kakaknya bisa segera pulang ke Indonesia.

Pihak Migrant Care di Kuala Lumpur sempat datang ke Hospital Kuala Lumpur untuk melihat kondisi Aminstyas pada 21 Mei 2018. Kala itu, kondisinya tidak dalam keadaan sadar, bahkan dokter memasangkan beberapa alat bantuan pengobatan di badannya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement