REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan telah mendarat di Singapura pada Ahad (10/6), menjelang pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump. Trump dan Kim dijadwalkan bertemu di Capella Hotel, pulau resor Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).
Kim tiba di Bandara Changi Singapura setelah menempuh perjalanan terpanjangnya ke luar negeri sebagai kepala negara. Dia mengenakan setelan gelap Maoisnya yang khas. Dia disambut Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, yang mengunggah foto kedatangan Kim di akun Twitter pribadinya.
"Menyambut pemimpin Kim Jong-un, yang baru saja tiba di Singapura," tulis Balakrishnan.
AS dan Korut telah menjadi musuh sejak Perang Korea 1950-1953 dan pemimpin kedua negara itu belum pernah bertemu sebelumnya, atau bahkan berbicara di telepon. Kim merupakan salah satu kepala negara termuda di dunia. Pada awalnya diragukan bisa mencetak sejarah bertemu dengan presiden AS, yang selama ini selalu dihindari ayah dan kakeknya.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011 atas kematian ayahnya, Kim yang masih sangat muda telah menunjukkan kekejamannya sebagai seorang pemimpin rezim otoriter. Namun dalam beberapa bulan ini, Kim mencoba peruntungan untuk bisa dianggap sebagai kepala negara yang bertanggung jawab.
Bagi Kim, KTT dengan Trump dapat memberikan negaranya legitimasi internasional, yang hanya bisa diimpikan oleh ayah dan kakeknya. Trump mengatakan, dia dan Kim bahkan bisa menandatangani perjanjian mengakhiri Perang Korea, yang selama ini hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.