REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mendarat di Singapura pada Ahad (9/6). Kedatangan Kim ke Singapura guna menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan diadakan pada Selasa (12/6) nanti.
Kim mendarat di bandara Changhi, Singapura. Kedatangan Pemimpin tertinggi Korut itu disambut oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Kedatangan ke Singapura sekaligus menjadi perjalanan terjauh Kim ke luar negera.
"Selamat datang bagi pemimpin Kim Jong-un yang baru saja mendarat di Singapura," cicitan Vivian Balakrishnan di Twitter sambil mengunggah foto jabat tangan dirinya dengan Kim.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un disambut Menteri Luar Negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan di Bandara Changi, Ahad (10/6).
Pertemuan Trump dengan Kim akan dihelat di Sentosa Island pada 12 Juni nanti. Pertemuan kedua kepala negera itu akan membahas terkait pelucutan senjata nuklir yang dikembangkan Korut.
Pertemuan kedua kepala negara itu sekaligus menjadi sejarah dunia. Kim menjadi pemimpin Korut pertama yang bersedia bertemu dengan Presiden AS dan membuat pakta perdamaian dengan Korea Selatan (Korsel) usai perang Korea pada 1953 silam.
Niat untuk menghentikan program nuklir dilakukan agar Korut mendapatkan keringanan dari sanksi ekonomi internasional. Denuklirisasi dilakukan guna mengejar pertumbuhan ekonomi negara dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Korut akan berusaha sebisa mungkin untuk membangun ekonomi sosialis yang kuat dan nyata. Harapannya, hal tersebut akan meningkatkan standar hidup masyarakat melalui mobilisasi semua sumber daya manusia dan material negara.
Kim Jong-un bertolak dari Pyongyang ke Singapura menggunakan pesawat pribadi. Di Singapura, Kim dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Ibu Kota.
Baca: Trump Temui Kim Jong-un Tanpa Penasihat Ahli Nuklir