REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dijadwalkan meninggalkan Singapura setelah pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rampung. Kim direncanakan meninggalkan Singapura pada Selasa (12/6).
"Kim direncanakan akan bertolak dari Singapura pada pukul 14.00 waktu setempat," kata seorang sumber yang berbicara dalam kondisi anonim mengingat sensitifitas informasi tersebut.
Meski demikian, dia mengatakan, rencana kepulangan Kim hingga kini masih terus dibahas. Artinya, rencana yang ada saat ini masih bersifat tentatif.
Konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Trump dengan Kim rencananya dihelat pada 12 Juni nanti. Pertemuan akan dimulai sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Pertemuan akan dilaksanakan di Sentosa Island yang terletak tidak jauh dari pulau utama. Pertemuan kedua kepala negara itu akan membahas pelucutan senjata nuklir terlebih di Semenanjung Korea.
Niat untuk menghentikan program nuklir dilakukan agar Korut mendapatkan keringanan dari sanksi ekonomi internasional. Denuklirisasi dilakukan guna mengejar pertumbuhan ekonomi negara dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Korea Utara akan berusaha sebisa mungkin untuk membangun ekonomi sosialis yang kuat dan nyata. Harapannya, hal tersebut akan meningkatkan standar hidup masyarakat melalui mobilisasi semua sumber daya manusia dan material negara.
Baca: Donald Trump Susul Kim Jong-un Mendarat di Singapura