REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses menjadi aktor di layar lebar maupun serial, seperti Sherlock Holmes, Doctor Strange, dan Alan Turing, Benedict Cumberbatch berkeinginan untuk bekerja di belakang kamera. Bennedict mengungkapkan, setelah bekerja sebagai produser eksekutif pada mini seri Showtime, dia mulai membicarakan masa depannya.
''Ini adalah perasaan pertama saya tentang hal-hal dari awal hingga akhir. Yang saya inginkan sebagai sutradara pada titik tertentu, tetapi saya takut akan itu, jadi saya mungkin mulai dari sangat kecil,'' kata dia, dikutip dari Variety, dalam acara Variety 'Actors on Actors' tahun ini, yang disajikan oleh Shutterstock, bersama 'The Crown' Claire Foy, Ahad (10/6).
Bennedict sempat bergurau dan mengatakan dirinya ingin menjadi sutradara. Bahkan, ia sempat menyamar menjadi sutradara terkenal, James Cameron, lalu menggoda Cameron dan berkata, ''saya tidak benar-benar ingin mengerjakan Avatar 2, apakah Anda keberatan (menyutradarainya)?'' ucap Bennedict.
Ketika Bennedict dan Foy membahas lebih lanjut tentang mimpi menjadi sutradarah, dia mengatakan ingin terjun ke kursi sutradara dengan proyek yang dia tidak mengambil peran sebagai pemain. Hal itu karena, beberapa keraguan tentang komitmen waktu kerja termasuk menjadi ayah bagi anak kecil.
''Sejujurnya, paling tidak saat kembali ke film, karena keluarga dan ingin menjadi ayah yang lebih hadir, itu sangat terkait,'' katanya. Ia mengatakan, Ed Berger, yang menyutradarai Melrose, mengarahkan limat pemain dan dia belum berhenti bekerja selama satu setengah tahun.
Dia masih dalam pengeditan selama lima tahun dan itu tak berhenti. Foy juga memuji kinerja Cumberbatch di 'Patrick Melrose' dan hubungan yang dia miliki dengan Berger, menunjukkan satu adegan luar biasa di dalamnya, yang akan ditontonnya berulang kali. Yaitu ketika Anda mengambil sekitar 400 jenis obat yang berbeda, tetapi mereka semua memiliki kepribadian mereka sendiri di tubuh Anda.