REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Perdagangan bersama peternak dan dinas terkait siap menggelar operasi pasar daging ayam di empat pasar tradisional di Kota Solo, mulai Selasa (12/6) mendatang. Operasi pasar ini untuk mengendalikan harga yang kini naik signifikan mencapai Rp38.000 per kilogram.
"Kami dari hasil rapat koordinasi dengan peternak ayam di Jateng dan dinas terkait akan menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional untuk menekan harga daging ayam yang rata-rata di Pasar Legi Solo mencapai Rp38.000/kg," kata Staf Khusus Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Sarana Perdagangan Eva Yuliana usai memimin rapat koordinasi dengan para peternak, Satgas Pangan Polresta Surakarta, dinas perdagangan setempat, di Kantor Sekda Kota Surakarta, Ahad (10/6) sore.
Menurur Eva Yuliana, Pemerintah pusat dan daerah mencari solusi dengan tingginya harga daging ayam menjelang Lebaran. Pihaknya sepakat bagaimana bisa memastikan persediaaan daging ayam dapat tercukupi, dan harga bisa terjangkau masyarakat. "Dengan tingginya harga daging ayam ini, Mendag kemudian memerintahkan kami untuk bekerja sama dengan semua stakeholder untuk mengatasi masalah ini," kata Eva.
Menurut Eva, stok daging ayam menurun dari pihak peternak dikarenakan beberapa hal antara lain soal adanya penyakit pada ternak unggas sehingga dampaknya ke harga pasar menjadi tinggi. "Dari hasil pertemuan dengan perternak dan dinas serta instasi terkait disepakati menekan harga ayam yang ada di pasar dan menjaga stok agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik," kata Eva.
Eva mengatakan dengan digelarnya operasi pasar daging ayam ditetapkan harga jual maksimal Rp33.000 per kg dan kemudian harga ayam hidup maksimal Rp21.000/kg.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagyo, kegiatan OP dagaing ayam akan digelar empat pasar tradisional di Solo yakni Pasar Ayam Semanggi, Gedhe, Legi dan Jungke Solo. "Kegiatan OP daging ayam khusus Pasar Legi digelar dua kali yakni pada pukul 04.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB dan pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, sedangkan lainnya pagi hingga siang," kata Subagyo.
Menurut Subagyo, pada OP daging ayam masyarakat yang membeli dibatasi yakni maksimal mencapai 3 kg per orang, sehingga semua dapat rata tercukupi kebutuhannya. Ketua Asosiasi Peternak unggas Jateng Parjuni mengatakan kebutuhan daging ayam masyarakat di Jateng rata-rata mencapai 60 juta hingga 65 juta ton per bulan, sedangkan untuk wilayah Solo rata-rata 200 hingga 230 ton per hari.
"Kebutuhan ayam di Jateng kondisi normal rata-rata 1,1 hingga 1,2 juta ekor per hari, sedangkan Solo rata-rata 130 ribu ekor per hari," kata Parjuni.
Menurut Parjuni, kebutuhan daging ayam di Kota Solo pada Ramadhan ini, rata-rata mengalami kenaikan sekitar 25 persen per hari, sehingga pasokan sedikit berkurang. Namun, kata dia, kenaikan harga daging ayam di pasar karena pasokan sedikit berkurang. Hal ini, dampak karena penyakit pada hewan ternak unggas itu.
"Stok kami masih cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga Lebaran, dan siap OP dengan harga yang telah disepakati bersama Kemendag dan pemerintah daerah setempat," kata Parjuni.